MEDAN, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia sudah membatalkan pemberian tunjangan perumahan kepada anggota DPR RI setelah gelombang unjuk rasa terus terjadi di Tanah Air sejak Senin (25/9/2023) bulan lalu.
Meski hal itu dibatalkan, aksi protes masih berlanjut, termasuk oleh massa yang menamakan diri sebagai Kolektif Kelompok Rentan di Kota Medan.
Mereka berorasi dengan menyuarakan sejumlah tuntutan di ruang terbuka di Jalan Balai Kota pada Sabtu (6/9/2023) sore.
Selain itu, mereka juga membawa sejumlah foto dari korban meninggal dunia selama unjuk rasa menolak tunjangan perumahan bagi DPR RI.
Baca juga: Cerita Mahasiswa Kurir di Medan, Motor dan 79 Paketnya Dicuri, Cari CCTV Sendiri
Koordinator aksi, Anisa, berpendapat sekalipun sebagian tuntutan masyarakat sudah ada yang diakomodiasi, seperti tunjangan rumah DPR RI, tetapi masih banyak yang belum dipenuhi.
"Kami pun meminta supaya tunjangan DPR tersebut dialihkan kepada kebutuhan dasar rakyat, terutama pendidikan dan kesehatan," kata Anisa saat orasi.
Tidak hanya itu, dia meminta untuk menghentikan brutalitas kepolisian dan segera membebaskan seluruh demonstran yang ditahan secara sewenang-wenang di setiap daerah.
"Intimidasi, kriminalisasi terhadap aktivis yang bersuara atas nama keadilan juga supaya dihentikan," tegas Anisa.
Dia kemudian mendesak agar institusi kepolisian dievaluasi dan direformasi secara menyeluruh supaya menjadi lembaga yang profesional, akuntabel, demokratis, dan bebas dari penyalahgunaan kekuasaan.
Baca juga: Heboh Driver Ojol di Medan Terima Paket Lontong Berisi Pil Ekstasi
Adapun tuntutan mereka yang lainnya, seperti penolakan upah murah buruh dan meminta jaminan kesejahteraan bagi kelas pekerja, terutama kelompok rentan.
Hentikan segala bentuk perampasan ruang hidup rakyat, ciptakan negara yang inklusif tanpa bias toxic maskulinitas.
Terakhir, massa menolak multifungsi TNI, meminta dikembalikan ke barak, serta mencabut Undang-Undang TNI.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini