Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ojol Desak Pemkot Pasuruan Gratiskan Parkir Saat Antar Penumpang di RSUD, Ini Jawaban Wali Kota

Kompas.com - 06/09/2025, 17:00 WIB
Moh. Anas,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

PASURUAN, KOMPAS.com - Komunitas ojek online di Kota Pasuruan mendesak Pemerintah Kota Pasuruan untuk menggratiskan tarif parkir di RSUD saat mengantar atau menjemput penumpang.

Pasalnya, tarif parkir yang ada saat ini terlalu memberatkan sehingga mengurangi penghasilan mereka.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Asosiasi Driver Ojek Online Kota Pasuruan, Adhi Nugraha.

Ia mengungkapkan bahwa selama ini biaya parkir saat menjemput atau mengantar orderan pelanggan dibebankan kepada pengemudi ojol.

Baca juga: Monyet Liar Serang Anak di Pasuruan, Damkar: Lincah, Kami Pasang Jebakan dan Jaring

"Kalau di daerah lain itu, di rumah sakit milik daerah, ojol kalau sekadar menurunkan atau menjemput customer bebas tarif," ujarnya, Sabtu (06/09/2025).

Dia menjelaskan bahwa saat ini tarif parkir di RSUD R. Soedarsono untuk motor adalah Rp 2.000, sedangkan untuk mobil atau R4 sebesar Rp 4.000.

"Ya misalnya kami dapat Rp 8.000 kena parkir Rp 2.000, akhirnya pulang hanya membawa Rp 6.000," katanya.

Selain itu, ojol juga berharap pemerintah memberikan legalitas organisasi ojol di Kota Pasuruan.

Karena keanggotaan ojol atau driver online di sekitar Kota Pasuruan mencapai 400 orang, hal ini diharapkan dapat memberikan perhatian jika terjadi sesuatu hal atau dapat menjadi mitra dalam rangka mendukung program pemerintah daerah.

Baca juga: 6 Pelaku Curanmor Spesialis Lahan Parkir Ditangkap di Pasuruan

"Sehingga ketika ada kejadian yang menimpa pengemudi ojol, seperti kecelakaan atau kejadian yang kurang baik lainnya, kami sudah punya payung hukum, termasuk kalau ada program pemerintah, kami siap dukung," ucapnya.

Tanggapan Wali Kota

Terpisah, Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mendengar masukan soal pengemudi ojol.

Saat ini sedang dilakukan kajian terhadap kebijakan pembebasan tarif saat ojol yang transit mengantar atau menjemput pelanggan di rumah sakit.

"Seperti di daerah lain itu, kalau ke rumah sakit, berapa menit pertama gratis. Di Bangil ini sudah diberlakukan. Rencananya kami (Pemkot Pasuruan) akan berlakukan di semua fasilitas milik pemerintah," jawabnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Pengakuan Pelaku Mutilasi yang Pernah Jadi Jagal Hewan: Anaknya Temperamen, Puncaknya, Saya Dikunci di Kamar
Pengakuan Pelaku Mutilasi yang Pernah Jadi Jagal Hewan: Anaknya Temperamen, Puncaknya, Saya Dikunci di Kamar
Surabaya
Pemkot Madiun Gratiskan PBB Warga di Bawah Rp 25.000 Mulai 2026
Pemkot Madiun Gratiskan PBB Warga di Bawah Rp 25.000 Mulai 2026
Surabaya
Terungkap, Motif Alvi Mutilasi Kekasih yang Tinggal Bersamanya di Indekos
Terungkap, Motif Alvi Mutilasi Kekasih yang Tinggal Bersamanya di Indekos
Surabaya
Pelaku Mutilasi Kekasih Mojokerto Pernah Jadi Jagal Hewan
Pelaku Mutilasi Kekasih Mojokerto Pernah Jadi Jagal Hewan
Surabaya
Pelaku Mutilasi di Surabaya Ditangkap, Barang Bukti Senjata Tajam Disita
Pelaku Mutilasi di Surabaya Ditangkap, Barang Bukti Senjata Tajam Disita
Surabaya
Sudah Sepekan Polisi Kesulitan Cari Ibu Bayi Syifa yang Ditemukan Tewas di Lemari Kamar Kos
Sudah Sepekan Polisi Kesulitan Cari Ibu Bayi Syifa yang Ditemukan Tewas di Lemari Kamar Kos
Surabaya
Bocah Korban Serangan Monyet Liar Keluar Rumah Sakit, Keluarga Masih Trauma
Bocah Korban Serangan Monyet Liar Keluar Rumah Sakit, Keluarga Masih Trauma
Surabaya
Gunung Semeru 4 Kali Erupsi Beruntun pada Senin Pagi, Letusan Asap 800 Meter
Gunung Semeru 4 Kali Erupsi Beruntun pada Senin Pagi, Letusan Asap 800 Meter
Surabaya
Kronologi Pembunuhan dan Mutilasi Korban yang Ditemukan di Pacet Mojokerto
Kronologi Pembunuhan dan Mutilasi Korban yang Ditemukan di Pacet Mojokerto
Surabaya
Potongan Tubuh Korban Mutilasi di Pacet Berjumlah Ratusan, Kepala Masih Disimpan di Belakang Lemari
Potongan Tubuh Korban Mutilasi di Pacet Berjumlah Ratusan, Kepala Masih Disimpan di Belakang Lemari
Surabaya
Karena Asmara dan Sakit Hati, Pelaku Mutilasi Tubuh Kekasih Jadi Ratusan Bagian
Karena Asmara dan Sakit Hati, Pelaku Mutilasi Tubuh Kekasih Jadi Ratusan Bagian
Surabaya
Batal Launching, Puluhan Siswa SR di Bangkalan Tak Kunjung Sekolah
Batal Launching, Puluhan Siswa SR di Bangkalan Tak Kunjung Sekolah
Surabaya
Ayah Syifa Ungkap Sikap Istri Sebelum Anaknya Ditemukan Tewas di Lemari Kamar Kos
Ayah Syifa Ungkap Sikap Istri Sebelum Anaknya Ditemukan Tewas di Lemari Kamar Kos
Surabaya
Gembrungan, Nada Sholawat Warisan Leluhur di Desa Sambirobyong Magetan yang Terancam Punah
Gembrungan, Nada Sholawat Warisan Leluhur di Desa Sambirobyong Magetan yang Terancam Punah
Surabaya
Pelaku Pencurian di Situbondo Sempat Ditangkap, Kini Dilepas Kembali
Pelaku Pencurian di Situbondo Sempat Ditangkap, Kini Dilepas Kembali
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau