Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu dan 2 Anak Tewas di Kontrakan Bandung, Tetangga Sebut Orang Asing Sering Cari Suami Korban

Kompas.com - 06/09/2025, 16:09 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Kesaksian baru muncul dalam kasus tewasnya seorang ibu dan dua anaknya di sebuah rumah kontrakan di Banjaran, Kabupaten Bandung, Jumat (5/9/2025).

Yogi Ramdani, seorang tetangga, mengungkapkan bahwa sebelum kejadian, beberapa orang asing sering terlihat di sekitar rumah korban.

Baca juga: Cerita Tetangga Saksi Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Bandung: Suami Panggil, Tak Ada Jawaban...

Dikutip dari Tribunnews.com, menurut Yogi, kedatangan orang-orang tersebut bukan untuk menemui EN, melainkan untuk mencari suaminya, YS.

Hal ini memperkuat dugaan adanya tekanan eksternal yang dialami keluarga tersebut, sejalan dengan temuan surat di lokasi kejadian.

"Orang asing sering ke sini, nanya ke saya. Nggak tahu mau apa, nanyain suaminya korban. Jadi tiba-tiba nanya ke sini saja itu orang asing, banyak lah beberapa kali ada," ujar Yogi.

Keterangan ini menguatkan dugaan adanya persoalan utang yang membelit keluarga EN. Sebab, dalam surat wasiat yang ditemukan polisi, EN sempat menuliskan tentang beratnya beban ekonomi dan lilitan utang yang membuatnya lelah menjalani kehidupan.

Surat tersebut juga berisi permintaan maaf kepada keluarga besar dan pesan terakhir untuk kedua anaknya yang akhirnya ditemukan meninggal dunia bersama dirinya.

Secarik surat yang ditemukan di rumah kontrakan tempat ketiga jenazah ditemukan tan bernyawa di Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/9/2025)KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Secarik surat yang ditemukan di rumah kontrakan tempat ketiga jenazah ditemukan tan bernyawa di Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/9/2025)

Baca juga: Ibu dan 2 Anak Ditemukan Tewas Dalam Kontrakan di Bandung, Tinggalkan Secarik Surat

Meski diduga berada di bawah tekanan, Yogi menyebut bahwa dalam kesehariannya, EN tidak pernah menunjukkan tanda-tanda memiliki masalah berat. Bahkan, sore hari sebelum ditemukan tewas, korban masih beraktivitas normal membeli jajanan di luar rumah.

"Kesehariannya normal saja, enggak kelihatan ada masalah. Beberapa hari terakhir juga engga pernah dengar ada suara ribut-ribut. Korban seringnya di rumah, karena punya anak yang masih bayi," ucapnya.

 

Yogi yang juga menjadi saksi mata menceritakan kronologi awal penemuan tiga jenazah tersebut juga mengatakan, pada dini hari itu suami korban, YS, baru pulang kerja dan tidak mendapat jawaban meski sudah berulang kali memanggil istrinya.

"Dari situ suaminya coba lihat lewat ventilasi, kelihatan kaki anaknya. Tapi nggak ada jawaban juga. Akhirnya pintu didobrak warga, dan pas kebuka, istri dan anak-anaknya sudah meninggal. Suaminya langsung histeris," katanya.

Baca juga: Sopir Truk Kabur Usai Tabrak Motor di Puncak Bogor, Seorang Perempuan Tewas

Kasat Reskrim Polresta Bandung, Kompol Luthfi Olot Gigantara, mengonfirmasi penemuan surat tersebut.

"Kami menemukan sebuah ponsel serta secarik kertas berisi curahan hati korban kepada suaminya yang ditempel di dinding ruang tengah. Semua barang bukti saat ini diamankan untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut," ujar Luthfi.

Kompol Luthfi mengatakan, kejadian tersebut bermula ketika YS tiba di rumahnya, namun mendapati pintu terkunci dari dalam.

"Dari hasil olah TKP, korban perempuan ditemukan dalam posisi tewas tergantung. Sementara kedua anaknya berada di ruang depan dan kamar dengan kondisi ada jeratan tali di leher," katanya.

"Pintu dan jendela rumah dalam keadaan terkunci dari dalam, serta tidak ditemukan luka terbuka pada tubuh korban," tambahnya.

Pihak kepolisian kini terus mendalami kasus ini, termasuk memeriksa keterangan para saksi untuk mengungkap motif di balik peristiwa memilukan yang menewaskan EN dan kedua anaknya, AA (9) serta AAP (1).

Ketiga jenazah kemudian dievakuasi ke RS Sartika Asih Bandung untuk pemeriksaan forensik.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ada Orang Misterius Datang Sebelum Ibu dan Dua Anaknya Tewas di Rumah Kontrakan Bandung

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Bandung
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Bandung
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Bandung
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Bandung
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Bandung
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Bandung
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Bandung
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Bandung
Korban Ambruknya Majelis Taklim di Ciomas Bogor Bertambah Jadi 131 Orang
Korban Ambruknya Majelis Taklim di Ciomas Bogor Bertambah Jadi 131 Orang
Bandung
Kecelakaan Truk dan Honda Jazz di Tol Cipularang Km 111, Dua Orang Tewas
Kecelakaan Truk dan Honda Jazz di Tol Cipularang Km 111, Dua Orang Tewas
Bandung
Tunjangan Rumah DPRD Kabupaten Bogor Naik 100 Persen Jadi Rp38,5 Juta-44,5 Juta
Tunjangan Rumah DPRD Kabupaten Bogor Naik 100 Persen Jadi Rp38,5 Juta-44,5 Juta
Bandung
Dedi Mulyadi Siap Ambil Alih Pengelolaan RSUD Kota Bogor
Dedi Mulyadi Siap Ambil Alih Pengelolaan RSUD Kota Bogor
Bandung
Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Melawan Saat Diciduk, Polisi Tembak Kaki Pelaku
Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Melawan Saat Diciduk, Polisi Tembak Kaki Pelaku
Bandung
Tanggung Biaya Rawat Korban Majelis Taklim Ambruk di Bogor, Dedi Mulyadi: Yang Penting Semua Sembuh
Tanggung Biaya Rawat Korban Majelis Taklim Ambruk di Bogor, Dedi Mulyadi: Yang Penting Semua Sembuh
Bandung
Dua Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Ternyata Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Dua Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Ternyata Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau