LUMAJANG, KOMPAS.com - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami empat kali erupsi pada Senin (8/9/2025).
Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur melaporkan bahwa erupsi beruntun tersebut terjadi pada pukul 04.52, 05.43, 05.59 dan 07.20 WIB.
Erupsi pertama pada pukul 04.52 WIB ditandai dengan letusan asap berwarna putih kelabu dengan intensitas sedang setinggi 400 meter yang mengarah ke selatan.
Selanjutnya, pukul 05.43 WIB, terjadi erupsi kedua dengan letusan asap berwarna sama setinggi 700 meter, juga mengarah ke selatan.
Baca juga: Gunung Semeru 2 Kali Erupsi Jumat Pagi, Semburkan Asap Setinggi 700 Meter
Hanya berselang 15 menit, erupsi ketiga terjadi pada pukul 05.59 WIB dengan letusan asap setinggi 800 meter.
Terakhir, pukul 07.20 WIB, erupsi keempat terjadi dengan letusan asap tebal berwarna putih kelabu setinggi 600 meter yang mengarah ke barat daya.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 8 September 2025 pukul 07.20 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 600 meter di atas puncak," ungkap petugas PPGA Semeru, Sigit Rian Alfian, dalam keterangan tertulis.
Dalam 24 jam terakhir, tepatnya pada Minggu, 7 September 2025, Gunung Semeru tercatat mengalami erupsi sebanyak 56 kali.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Semburkan Asap Setinggi 500 Meter
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menyatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan mengenai dampak dari erupsi pagi tadi.
"Dampak sementara nihil, belum ada laporan yang masuk," kata Yudhi.
Yudhi juga menjelaskan bahwa status aktivitas Gunung Semeru saat ini berada di level II atau waspada.
Ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
Selain itu, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Luncurkan Lava Pijar Sejauh 2.000 Meter ke Arah Besuk Kobokan
Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir lahar.
"Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru," imbaunya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini