BANDUNG, KOMPAS.com - Usai di-posting Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di akun Instagram pribadinya terkait progres renovasi Jembatan Dayeuhkolot atau yang dikenal sebagai Jembatan Citarum Baru, Kabupaten Bandung, warga langsung antusias melintasi jembatan tersebut, Minggu (7/9/2025).
Suasana lega dan sukacita menyelimuti warga dan pengemudi yang melintas di jembatan penghubung Kabupaten Bandung dan Kota Bandung itu. Renovasi besar yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat membawa angin segar bagi mobilitas dan perekonomian masyarakat setempat.
Budi Santoso (45), sopir angkutan barang yang setiap hari melintas untuk mengirim hasil industri ke Jakarta, mengaku sangat terbantu dengan perbaikan ini.
"Dulu itu rasanya seperti off-road, harus pelan-pelan banget, khawatir barangnya rontok atau mobilnya rusak. Sekarang sudah mulus, perjalanan jadi lebih cepat dan nyaman. Itu sangat menghemat waktu dan biaya operasional," ujarnya, Senin (8/9/2025).
Proses renovasi yang dilakukan Pemprov Jabar difokuskan pada perbaikan struktur, pelebaran badan jembatan, dan peningkatan kualitas permukaan jalan.
"Kemarin kan rusak di bagian pondasinya, sekarang ada perbaikan, saya juga sempat lihat langsung. Syukur, alhamdulillah bisa lewat dengan tenang sekarang," kata Budi.
Ia menambahkan, setelah perbaikan dirinya tak perlu lagi memutar lewat jalur Baleendah menuju Jalan Mohamad Toha.
Baca juga: Jembatan Dayeuhkolot Bandung Diperbaiki, Warga Keluhkan Macet, tetapi...
"Kalau kemarin waktu diperbaiki, perjalanan cukup lama dan macet satu atau dua jam bisa ditempuh tuh cuma untuk ke tol Mohamad Toha," katanya.
Hal serupa disampaikan Asep Saepuloh (52), warga yang tinggal dekat jembatan. Ia mengaku renovasi tidak hanya memperlancar transportasi, tetapi juga membuat kawasan lebih indah.
"Dulu sering macet parah kalau ada dua truk bersimpangan, sekarang sudah lebih lapang. Kami yang tinggal di sini juga merasa lebih aman dan nyaman," tuturnya.
Selain perbaikan struktur, Pemprov Jabar juga melakukan pengecatan ulang tiang-tiang dan trotoar jembatan agar lebih bersih dan tidak kumuh.
"Suasana jadi lebih tertata rapi dan bersih," kata Asep.
Baca juga: Rekayasa Lalu Lintas di Bandung Saat Penutupan Jembatan Dayeuhkolot
Rudi Maulana (28), pengemudi ojek online, juga merasakan manfaat perbaikan. Menurutnya, jalan yang mulus membuatnya lebih nyaman mengambil order di kawasan Dayeuhkolot.
"Kalau dengar order lewat sini dulu agak malas, soalnya jalannya jelek dan rawan macet. Bodi motor cepat rusak, ban juga cepat aus. Sekarang enak, orderan ke arah sini atau lewat sini saya terima saja," ucap Rudi.
Sebelumnya, jika ada orderan di Dayeuhkolot atau Banjaran, Rudi harus mencari jalur alternatif.
"Sekarang setelah dibuka perjalanan cepat, irit bahan bakar, dan yang penting lebih aman untuk kita dan penumpang," ujarnya.
Renovasi Jembatan Dayeuhkolot, yang dibangun sejak 1951, sudah berlangsung sejak Juli 2025. Perbaikan difokuskan lebih dulu pada jembatan sisi kanan, meski target awal menyebutkan perbaikan dilakukan di jembatan bailey di sisi kiri.
Meski belum diresmikan secara resmi karena masih ada pekerjaan akhir, jembatan tersebut kini sudah mulai dibuka dan dilalui pengendara.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini