BOGOR, KOMPAS.com - Ela masih mengingat jelas peristiwa ambruknya bangunan majelis taklim di Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Perempuan paruh baya itu menjadi salah satu korban selamat dalam musibah tersebut.
Meski lolos dari maut, Ela mengaku masih merasakan sakit di bagian kakinya karena terinjak-injak ratusan jemaah yang berusaha menyelamatkan diri.
"Kaki sebelah, belum dibawa ke rumah sakit karena langsung pulang panik ngeliat darah," kata Ela kepada Kompas.com di Posko Kesehatan dekat lokasi kejadian, Senin (8/9/2025).
Ela bercerita, saat kejadian dirinya berada di dekat pintu majelis taklim. Acara Maulid Nabi Muhammad SAW telah berlangsung beberapa menit sebelum bangunan ambruk.
Baca juga: Dedi Mulyadi: Biaya Perawatan Korban Insiden Majelis Taklim di Bogor Ditanggung Pemprov Jabar
"Tiga kali longsornya (ambruknya), pertama gerbang itu, di dalemnya sama atapnya. Posisi (jemaah) lagi di atas semua. Itu acaranya sudah berjalan, udah berdoa, udah beberapa menit langsung kejadian itu, kirain ibu gempa kecil ternyata bukan," ungkapnya.
Suasana mendadak mencekam. Jeritan jemaah yang tertimpa puing bangunan terdengar bersahutan, sementara darah berceceran di lokasi.
Ela yang masih sadar berusaha berlari menyelamatkan diri bersama ratusan jemaah lainnya.
"Ibu lari aja sampai kaki diinjak-injak, pada mau keluar," ujarnya.
Sebelumnya, bangunan majelis taklim di Ciomas, Kabupaten Bogor ambruk pada Minggu (7/9/2025). Data sementara BPBD Kabupaten Bogor mencatat empat orang meninggal dunia dan 85 orang luka-luka akibat kejadian ini.
Baca juga: Bangunan Majelis Taklim Ambruk di Ciomas Bogor, Warga Berkerumun Datangi Lokasi
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini