LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Warga Dusun Kalo, Desa Lenteng, Kecamatan Lelak, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga kini belum menikmati akses listrik negara.
Ironisnya, Dusun Kalo adalah satu-satunya dusun di desa tersebut yang belum teraliri listrik, sementara dusun-dusun lainnya sudah tersambung.
Akibat kondisi ini, ratusan warga Dusun Kalo terpaksa mengandalkan lampu pelita dan generator set (genset) untuk penerangan pada malam hari.
Melkior Mundur, salah seorang warga, mengungkapkan kebingungannya dan rasa kecewa terhadap pemerintah dan PT PLN.
"Agak aneh memang. Dusun-dusun tetangga sudah masuk listrik semua. Kampung kami saja yang belum," ujarnya saat dihubungi pada Minggu (7/9/2025) malam.
Baca juga: Harga Token Listrik pada 8-14 September 2025, Beli Rp 50.000 Dapat Berapa kWh?
Melkior menegaskan bahwa Dusun Kalo bukanlah tempat yang sepi.
"Kami di sini ada 85 kepala keluarga. Kurang apa. Akses ke sini juga tidak jauh dari jalan Trans Flores. Ko dusun lain sudah ada listrik PLN, kami saja yang belum," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa warga telah berulang kali mengajukan proposal kepada PLN Ruteng dan Bupati Manggarai, namun hingga kini belum ada tindak lanjut.
"Saat ini Indonesia sudah merdeka 80 tahun, kami belum juga menikmatinya terutama listrik. Entah apa alasan PLN dan pemerintah," keluhnya.
Melkior meminta Presiden Republik Indonesia mendengar keluhan warga Dusun Kalo terkait ketidaktersediaan listrik.
"Mungkin teriak ke Pak Presiden yang bisa dengar. Karena di bawah kami sudah lakukan upaya, tetapi belum juga dijawab," imbuhnya.
Hingga saat ini, warga Dusun Kalo masih bergantung pada lampu pelita untuk penerangan malam.
Baca juga: Potret Kemiskinan di Jayapura: Keluarga Regina Hidup di Rumah Seng Miring Tanpa Air dan Listrik
Bagi yang mampu secara ekonomi, mereka membeli genset, namun genset tersebut hanya dapat menyala hingga pukul 22.00 Wita.
"Kami di sini masih seperti orang dulu, harus pergi cas Hp ke rumah warga yang ada generatornya. Kecewa sekali, padahal dusun-dusun tetangga sudah tersambung listrik," keluhnya.
Clevani Harun, seorang pelajar dari Dusun Kalo, juga mengungkapkan kesulitan yang dihadapi saat belajar.