Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Warga di Pedalaman NTT, Malam Hari Andalkan Lampu Pelita padahal Sudah Berulang Kali Ajukan Proposal ke PLN

Kompas.com - 08/09/2025, 11:14 WIB
Nansianus Taris,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Warga Dusun Kalo, Desa Lenteng, Kecamatan Lelak, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga kini belum menikmati akses listrik negara.

Ironisnya, Dusun Kalo adalah satu-satunya dusun di desa tersebut yang belum teraliri listrik, sementara dusun-dusun lainnya sudah tersambung.

Akibat kondisi ini, ratusan warga Dusun Kalo terpaksa mengandalkan lampu pelita dan generator set (genset) untuk penerangan pada malam hari.

Melkior Mundur, salah seorang warga, mengungkapkan kebingungannya dan rasa kecewa terhadap pemerintah dan PT PLN.

"Agak aneh memang. Dusun-dusun tetangga sudah masuk listrik semua. Kampung kami saja yang belum," ujarnya saat dihubungi pada Minggu (7/9/2025) malam.

Baca juga: Harga Token Listrik pada 8-14 September 2025, Beli Rp 50.000 Dapat Berapa kWh?

Melkior menegaskan bahwa Dusun Kalo bukanlah tempat yang sepi.

"Kami di sini ada 85 kepala keluarga. Kurang apa. Akses ke sini juga tidak jauh dari jalan Trans Flores. Ko dusun lain sudah ada listrik PLN, kami saja yang belum," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa warga telah berulang kali mengajukan proposal kepada PLN Ruteng dan Bupati Manggarai, namun hingga kini belum ada tindak lanjut.

"Saat ini Indonesia sudah merdeka 80 tahun, kami belum juga menikmatinya terutama listrik. Entah apa alasan PLN dan pemerintah," keluhnya.

Melkior meminta Presiden Republik Indonesia mendengar keluhan warga Dusun Kalo terkait ketidaktersediaan listrik.

"Mungkin teriak ke Pak Presiden yang bisa dengar. Karena di bawah kami sudah lakukan upaya, tetapi belum juga dijawab," imbuhnya.

Hingga saat ini, warga Dusun Kalo masih bergantung pada lampu pelita untuk penerangan malam.

Baca juga: Potret Kemiskinan di Jayapura: Keluarga Regina Hidup di Rumah Seng Miring Tanpa Air dan Listrik

Bagi yang mampu secara ekonomi, mereka membeli genset, namun genset tersebut hanya dapat menyala hingga pukul 22.00 Wita.

"Kami di sini masih seperti orang dulu, harus pergi cas Hp ke rumah warga yang ada generatornya. Kecewa sekali, padahal dusun-dusun tetangga sudah tersambung listrik," keluhnya.

Clevani Harun, seorang pelajar dari Dusun Kalo, juga mengungkapkan kesulitan yang dihadapi saat belajar.

Halaman:


Terkini Lainnya
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Regional
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Regional
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Regional
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
Regional
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Regional
Pura-pura Jadi 'Customer', Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Pura-pura Jadi "Customer", Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Regional
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Regional
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Regional
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Regional
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Regional
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program 'Minum Kopi Kita', Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program "Minum Kopi Kita", Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Regional
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Regional
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Regional
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Regional
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau