Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Semeru 2 Kali Erupsi Jumat Pagi, Semburkan Asap Setinggi 700 Meter

Kompas.com - 05/09/2025, 13:23 WIB
Miftahul Huda,
Krisiandi

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami dua kali erupsi pada Jumat (5/9/2025).

Menurut laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, erupsi pertama terjado pada 9.22 WIB, namun tak teramati karena tertutup awan. 

Sementara erupsi kedua terjadi pada pukul 10.42 WIB.

Erupsi tersebut ditandai dengan letusan asap berwarna putih kelabu yang memiliki intensitas tebal, mencapai ketinggian 700 meter dan mengarah ke barat daya.

Data seismograf mencatat erupsi ini dengan amplitudo maksimal 22 milimeter dan berlangsung selama 167 detik.

Baca juga: Pemerintah Segera Bangun 500 Hunian Tetap untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Jumat, 5 September 2025 pukul 10.42 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 700 meter di atas puncak," ungkap Mukdas Sofian, petugas PPGA Semeru, dalam keterangan tertulisnya.

Dalam 24 jam terakhir, tepatnya pada Kamis (4/9/2025), Gunung Semeru tercatat mengalami 38 kali erupsi.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menyatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan mengenai dampak dari erupsi yang terjadi pagi tadi.


"Dampak sementara nihil, belum ada laporan yang masuk," kata Yudhi.

Yudhi juga menjelaskan bahwa status aktivitas Gunung Semeru saat ini berada di level II atau waspada.

Ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Semburkan Asap Setinggi 500 Meter

Selain itu, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi terjadinya perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak.

"Dalam situasi ini, kami mengingatkan warga untuk waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru," imbaunya.

Dengan cuaca yang kerap diguyur hujan lebat di sekitar Gunung Semeru, risiko terjadinya banjir lahar juga meningkat, sehingga kewaspadaan masyarakat sangat diperlukan.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
2 Minimarket di Tuban Dirampok, Brankas Isi Uang Tunai Dikuras Habis
2 Minimarket di Tuban Dirampok, Brankas Isi Uang Tunai Dikuras Habis
Surabaya
Eri Cahyadi Sidak Kelurahan Kebraon Setelah Warga Lapor Alami Pungli
Eri Cahyadi Sidak Kelurahan Kebraon Setelah Warga Lapor Alami Pungli
Surabaya
Kepergok Mesum dalam Mobil di Halaman Masjid, Sepasang Remaja Berseragam SMA Diamankan Satpol PP Madiun
Kepergok Mesum dalam Mobil di Halaman Masjid, Sepasang Remaja Berseragam SMA Diamankan Satpol PP Madiun
Surabaya
Terungkap Pekerjaan Alvi, Pelaku Mutilasi Kekasih di Pacet Mojokerto
Terungkap Pekerjaan Alvi, Pelaku Mutilasi Kekasih di Pacet Mojokerto
Surabaya
Kades di Lumajang 'Mengamuk' dan Tangkap 4 Penjual Miras Saat Karnaval Sound Horeg
Kades di Lumajang "Mengamuk" dan Tangkap 4 Penjual Miras Saat Karnaval Sound Horeg
Surabaya
Polres Pasuruan Tangkap Remaja yang Buang Bayinya di Atas Daun Pisang
Polres Pasuruan Tangkap Remaja yang Buang Bayinya di Atas Daun Pisang
Surabaya
Mensos Akui Sekolah Rakyat Masih Hadapi Kendala, dari Air Bersih hingga Kekurangan Guru
Mensos Akui Sekolah Rakyat Masih Hadapi Kendala, dari Air Bersih hingga Kekurangan Guru
Surabaya
Grafiti Provokatif 'Police Killed People' Muncul di Kota Pasuruan
Grafiti Provokatif "Police Killed People" Muncul di Kota Pasuruan
Surabaya
Detik-detik Balon Udara Meledak di Pamekasan, Terdengar Dentuman Keras dan Rusak Rumah Warga
Detik-detik Balon Udara Meledak di Pamekasan, Terdengar Dentuman Keras dan Rusak Rumah Warga
Surabaya
Tembakau Petani Pamekasan Dibeli Rp 30.000, Jauh di Bawah Biaya Pokok Produksi
Tembakau Petani Pamekasan Dibeli Rp 30.000, Jauh di Bawah Biaya Pokok Produksi
Surabaya
Tak Hanya untuk Kades, Pemkab Lumajang Juga Beli 9 Motor Baru untuk Wabup dan Patroli Keamanan
Tak Hanya untuk Kades, Pemkab Lumajang Juga Beli 9 Motor Baru untuk Wabup dan Patroli Keamanan
Surabaya
Pelaku Mutilasi Buang Bagian Tubuh Kekasihnya Sedikit demi Sedikit
Pelaku Mutilasi Buang Bagian Tubuh Kekasihnya Sedikit demi Sedikit
Surabaya
Minta Maaf Usai Bunuh dan Mutilasi Kekasihnya di Kos Surabaya, Alvi: Saya Emosi
Minta Maaf Usai Bunuh dan Mutilasi Kekasihnya di Kos Surabaya, Alvi: Saya Emosi
Surabaya
Pengakuan Pelaku Mutilasi yang Pernah Jadi Jagal Hewan: Anaknya Temperamen, Puncaknya, Kosan Dikunci dari Dalam
Pengakuan Pelaku Mutilasi yang Pernah Jadi Jagal Hewan: Anaknya Temperamen, Puncaknya, Kosan Dikunci dari Dalam
Surabaya
Pemkot Madiun Gratiskan PBB Warga di Bawah Rp 25.000 Mulai 2026
Pemkot Madiun Gratiskan PBB Warga di Bawah Rp 25.000 Mulai 2026
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau