Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana Bulan Total Terlihat di Langit Solo, Bisa Disaksikan dari Observatorium Assalaam Sukoharjo

Kompas.com - 07/09/2025, 14:33 WIB
Labib Zamani,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Fenomena gerhana bulan total dapat diamati di langit Solo, Jawa Tengah pada Minggu (7/9/2025) malam hingga Senin (8/9/2025) dini hari.

Masyarakat yang ingin menyaksikan momen langka di mana Bulan akan sepenuhnya tertutup oleh bayangan inti Bumi dan mengubah warnanya menjadi kemerahan bisa datang ke Pusat Astronomi Assalaam di kompleks Observatorium Assalaam Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Kepala Pusat Astronomi Assalaam, AR Sugeng Riadi, mengatakan akan menyiapkan empat teleskop goto yang canggih dan empat teleskop manual serta live streaming di channel PPMI Assalaam Official.

"Dengan teknologi 'goto,' teleskop-teleskop ini akan secara otomatis melacak pergerakan Bulan, memastikan pandangan yang stabil dan jelas bagi para pengamat," kata Sugeng dihubungi melalui telepon, Minggu (7/9/2025).

Baca juga: Cara Melihat Gerhana Bulan Total di Planetarium Jakarta

Selain pengamatan, lanjut dia, Pusat Astronomi Assalaam juga mengadakan Shalat Gerhana secara berjamaah di halaman kompleks PPMI Assalaam.

Pihaknya juga mengundang masyarakat umum yang ingin mengikuti Shalat Gerhana.

"Kami berharap momen langka ini dapat menjadi sarana edukasi dan meningkatkan kesadaran kita akan kebesaran Allah SWT," ungkap dia.

Berdasarkan data, gerhana Bulan total akan berlangsung dalam beberapa fase.

1. Fase awal penumbra: pukul 22:30 WIB, 7 September 2025. Pada fase ini, Bulan mulai memasuki bayangan samar Bumi (penumbra). Perubahan pada Bulan masih sangat sulit diamati oleh mata.

2. Fase awal parsial: pukul 23:28 WIB, 7 September 2025. Bulan mulai memasuki bayangan inti Bumi (umbra). Bagian dari Bulan akan terlihat terpotong, seperti ada yang "menggigit" piringan Bulan.

3. Fase awal totalitas: pukul 00:31 WIB, 8 September 2025. Inilah puncak fenomena. Seluruh permukaan Bulan masuk sepenuhnya ke dalam bayangan inti Bumi. Bulan akan tampak berwarna merah kecokelatan atau jingga, yang sering disebut "Blood Moon."

4. Puncak gerhana: pukul 01:12 WIB, 8 September 2025. Pada saat ini, Bulan berada di titik terdalam dari bayangan Bumi.

5. Fase akhir totalitas: pukul 01:53 WIB, 8 September 2025. Bulan mulai keluar dari bayangan inti Bumi, warna kemerahan mulai memudar.

6. Fase akhir parsial: pukul 02:56 WIB, 8 September 2025. Bulan sepenuhnya keluar dari bayangan inti, tetapi masih berada di bayangan samar.

7. Fase akhir penumbra: pukul 03:54 WIB, 8 September 2025. Gerhana Bulan berakhir, Bulan kembali ke kecerahan normal.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Aksi Demo di DPRD Riau, Simak Skema Rekayasa Lalu Lintas Hari Ini
Aksi Demo di DPRD Riau, Simak Skema Rekayasa Lalu Lintas Hari Ini
Regional
Kronologi 3 Rumah di Kawasan Padat Penduduk Nunukan Ludes Terbakar
Kronologi 3 Rumah di Kawasan Padat Penduduk Nunukan Ludes Terbakar
Regional
15 Laptop Chromebook Bantuan Era Nadiem Raib, Begini Nasib Digitalisasi di SD Pangkalpinang
15 Laptop Chromebook Bantuan Era Nadiem Raib, Begini Nasib Digitalisasi di SD Pangkalpinang
Regional
Mayat di Bengawan Solo Kenakan Kemeja dan Celana Panjang, Kondisinya Masih Utuh
Mayat di Bengawan Solo Kenakan Kemeja dan Celana Panjang, Kondisinya Masih Utuh
Regional
Badan Geologi Sebut Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Berpotensi Erupsi
Badan Geologi Sebut Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Berpotensi Erupsi
Regional
Program Transmigrasi Kaltim Masih Fokus di Paser dan Kutai Timur
Program Transmigrasi Kaltim Masih Fokus di Paser dan Kutai Timur
Regional
Anggota TNI di Keerom Papua Tewas Ditembak Rekan Sendiri Setelah Terlibat Cekcok
Anggota TNI di Keerom Papua Tewas Ditembak Rekan Sendiri Setelah Terlibat Cekcok
Regional
Sebuah Kios di Sikka Ludes Terbakar, Api Muncul dari Tempat Jual BBM
Sebuah Kios di Sikka Ludes Terbakar, Api Muncul dari Tempat Jual BBM
Regional
Tarif Pajak Kendaraan di Kaltim Terendah se-Indonesia
Tarif Pajak Kendaraan di Kaltim Terendah se-Indonesia
Regional
Puncak Gunung Lewotobi Dilanda Hujan, Warga 8 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar
Puncak Gunung Lewotobi Dilanda Hujan, Warga 8 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar
Regional
Pria 72 Tahun Hilang Misterius di Kebun Karet Meranti, Istrinya Hilang Kontak
Pria 72 Tahun Hilang Misterius di Kebun Karet Meranti, Istrinya Hilang Kontak
Regional
Warga Muara Jawa Tewas Diterkam Buaya, Jasad Ditemukan Tidak Utuh
Warga Muara Jawa Tewas Diterkam Buaya, Jasad Ditemukan Tidak Utuh
Regional
Jenazah 3 WNA Korban Helikopter Jatuh di Kalsel Diserahkan ke Keluarga
Jenazah 3 WNA Korban Helikopter Jatuh di Kalsel Diserahkan ke Keluarga
Regional
Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Sungai Bengawan Solo, Sempat Dikira Boneka
Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Sungai Bengawan Solo, Sempat Dikira Boneka
Regional
Lagi, 3 Jenazah Korban Jatuhnya Helikopter PK-RGH Teridentifikasi
Lagi, 3 Jenazah Korban Jatuhnya Helikopter PK-RGH Teridentifikasi
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau