BANJARMASIN, KOMPAS.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) telah menyerahkan tiga jenazah Warga Negara Asing (WNA) korban jatuhnya helikopter PK-RGH kepada pihak keluarga di RS Bhayangkara Banjarmasin, Minggu (7/9/2025).
Penyerahan jenazah ini dilakukan setelah proses identifikasi selesai dilakukan.
Baca juga: Lagi, 3 Jenazah Korban Jatuhnya Helikopter PK-RGH Teridentifikasi
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Kalsel, Kombes Polisi Adam Erwindi mengatakan, serah terima ketiga jenazah WNA tersebut telah dilakukan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Banjarmasin pada Minggu (7/9/2025).
Ketiga jenazah yang diserah terimakan masing-masing MW (68) WNA asal Australia, CQ (67) WNA asal Brazil, dan SKP (56) WNA asal India.
"Sudah kita serah terimakan kepada keluarga masing-masing. Keluarga sudah melihat dan menerima," ujar Adam kepada wartawan, Minggu malam.
Usai proses serah terima, pihak keluarga langsung membawa jenazah ke Bandara Internasional Syamsudin Noor di Banjarbaru untuk diterbangkan ke negara masing-masing.
"Untuk kepulangan pihak keluarga menyesuaikan penerbangan ke negara masing-masing," jelas Adam.
Dari 8 jenazah yang diterima Tim DVI Polda Kalsel, masih terdapat 2 jenazah korban yang belum teridentifikasi.
Belum teridentifikasinya 2 jenazah tersebut dikarenakan kondisinya yang rusak akibat terbakar sehingga diperlukan tes DNA untuk mengungkap identitasnya.
"Sampel DNA-nya sudah di ambil Tim DVI dan pemeriksaan akan dilakukan di Mabes Polri. Mohon doanya saja agar bisa segera teridentifikasi," pungkas Adam.
Baca juga: Jenazah 3 WNA Korban Jatuhnya Helikopter PK-RGH Akan Dipulangkan ke Negara Masing-masing
Sebelumnya, sebuah helikopter PK-RGH milik Eastindo Air dilaporkan hilang kontak di wilayah Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel, Senin (1/9/2025).
Helikopter dengan nomor register BK 117-D3 tersebut berangkat dari Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam yang terletak di Kabupaten Kotabaru, Kalsel dengan tujuan Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Dari data manifest penumpang yang dirilis oleh Basarnas Banjarmasin, terdapat 8 orang yang berada di dalam heli.
2 orang merupakan pilot dan tekhnisi mesin atau enggineer, sementara 6 orang lainnya adalah penumpang dengan 3 diantanya adalah Warga Negara Asing (WNA).
Berdasarkan waktu keberangkatan sampai dengan dinyatakan hilang kontak, helikopter PK-RGH baru mengudara selama 8 menit.
Setelah dinyatakan hilang kontak, tim SAR akhirnya menemukan puing helikopter PK-RGH ditengah hutan Tanah Bumbu dalam keadaan hangus terbakar pada, Rabu (3/9/2025).
Pada pencarian hari ketiga, Tim SAR gabungan telah menemukan kotak hitam tak jauh dari badan heli.
Seluruh korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin untuk dilakukan proses identifikasi Tim DVI Polda Kalsel.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini