Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Pendaki Padati Jalur Pendakian Cemorosewu selama Libur Panjang, Mayoritas Gaya Tek Tok

Kompas.com - 08/09/2025, 05:11 WIB
Sukoco,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Ribuan pendaki memanfaatkan libur panjang akhir pekan untuk mendaki Gunung Lawu melalui Basecamp Cemorosewu, Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Magetan, Jawa Timur.

Menurut catatan BKPH Lawu Selatan, lebih dari 1.600 pendaki tercatat melakukan pendakian ke puncak Gunung Lawu yang memiliki ketinggian 3.265 mdpl.

Asper BKPH Lawu Selatan, Mulyadi, mengungkapkan bahwa sejak Sabtu (6/9/2025) dini hari, banyak pendaki yang mulai mengantre di depan loket jalur pendakian.

"Hingga hari Minggu, tercatat lebih dari 1.600 pendaki memanfaatkan hari libur untuk mendaki ke puncak Gunung Lawu."

Baca juga: Pendaki Asal Magetan Meninggal di Gunung Lawu, Diduga Hipotermia

"Sejak pukul 01.00 sampai 13.00, kami mencatat 1.629 orang sudah melakukan registrasi. Ini lebih banyak dibandingkan jumlah pendaki pada libur 17 Agustus lalu yang tercatat sekitar 1.500 orang," ujarnya melalui pesan singkat pada Minggu (7/9/2025).

Mulyadi menambahkan bahwa mayoritas pendaki memilih gaya “tek tok”, yaitu naik ke puncak dan turun kembali pada hari yang sama.

"Sekitar 90 persen pendaki memilih tek tok," imbuhnya.

Untuk menjaga kelestarian alam, pengelola pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu memperketat aturan.

Pendaki dilarang melintas antarjalur basecamp resmi, dan mereka diwajibkan membawa turun sampah serta menunjukkan sampah yang mereka bawa ketika mengambil KTP di pos pintu masuk.

"Setiap pendaki harus menunjukkan sampahnya ketika mengambil identitas setelah turun. Kalau tidak, kami beri sanksi," tegas Mulyadi.

Baca juga: Kesaksian Pendaki yang Merekam Ritual di Gunung Lawu: Sempat Merinding

Cuaca di kawasan Gunung Lawu selama libur panjang terpantau cerah. Langit bersih dan angin tenang, sehingga mendukung perjalanan ribuan pendaki menuju puncak.

Libur panjang ini dimanfaatkan para pendaki, yang mayoritas merupakan anak sekolah hingga mahasiswa, untuk merasakan keindahan sekaligus tantangan mendaki gunung yang sarat nilai sejarah dan spiritual tersebut.

"Kebetulan liburnya cukup panjang, jadi kemarin naik pukul 03.00 WIB langsung balik. Pingin menikmati perjalanan ke puncak Gunung Lawu bersama teman," ujar Ardi, seorang pendaki dari Madiun, yang datang bersama dua rekannya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Batal Launching, Puluhan Siswa SR di Bangkalan Tak Kunjung Sekolah
Batal Launching, Puluhan Siswa SR di Bangkalan Tak Kunjung Sekolah
Surabaya
Ayah Syifa Ungkap Sikap Istri Sebelum Anaknya Ditemukan Tewas di Lemari Kamar Kos
Ayah Syifa Ungkap Sikap Istri Sebelum Anaknya Ditemukan Tewas di Lemari Kamar Kos
Surabaya
Gembrungan, Nada Sholawat Warisan Leluhur di Desa Sambirobyong Magetan yang Terancam Punah
Gembrungan, Nada Sholawat Warisan Leluhur di Desa Sambirobyong Magetan yang Terancam Punah
Surabaya
Pelaku Pencurian di Situbondo Sempat Ditangkap, Kini Dilepas Kembali
Pelaku Pencurian di Situbondo Sempat Ditangkap, Kini Dilepas Kembali
Surabaya
Perjuangan Furdan Kinder, Putra Papua yang Hidupkan Mimpi Anak-anak Pedalaman
Perjuangan Furdan Kinder, Putra Papua yang Hidupkan Mimpi Anak-anak Pedalaman
Surabaya
Furdan Kinder, Guru Pedalaman Papua yang Bawa Indonesia ke Kancah Dunia
Furdan Kinder, Guru Pedalaman Papua yang Bawa Indonesia ke Kancah Dunia
Surabaya
Ribuan Pendaki Padati Jalur Pendakian Cemorosewu selama Libur Panjang, Mayoritas Gaya Tek Tok
Ribuan Pendaki Padati Jalur Pendakian Cemorosewu selama Libur Panjang, Mayoritas Gaya Tek Tok
Surabaya
Korsleting Listrik Penyebab Terbakarnya Gudang Mebel di Pasuruan, Pemilik Rugi Rp 100 Juta
Korsleting Listrik Penyebab Terbakarnya Gudang Mebel di Pasuruan, Pemilik Rugi Rp 100 Juta
Surabaya
Gerhana Bulan Total Terjadi Tengah Malam dan Akan Berlangsung 3 Jam 23 menit di Madura
Gerhana Bulan Total Terjadi Tengah Malam dan Akan Berlangsung 3 Jam 23 menit di Madura
Surabaya
Pelaku Pembunuh Mutilasi di Pacet Dikenal Pendiam
Pelaku Pembunuh Mutilasi di Pacet Dikenal Pendiam
Surabaya
Pelaku Mutilasi di Pacet Diduga Sudah Nikah Siri dengan Korban
Pelaku Mutilasi di Pacet Diduga Sudah Nikah Siri dengan Korban
Surabaya
Warga Pasuruan Temukan Bayi di Atas Daun Pisang
Warga Pasuruan Temukan Bayi di Atas Daun Pisang
Surabaya
Koperasi Merah Putih di Pamekasan Terancam Rugi, Tawaran Bisnis Elpiji Hanya Untung Rp 200.000 Per Bulan
Koperasi Merah Putih di Pamekasan Terancam Rugi, Tawaran Bisnis Elpiji Hanya Untung Rp 200.000 Per Bulan
Surabaya
Kejar Capaian Imunisasi Campak, Ratusan Siswa SD di Bangkalan Segera Divaksin
Kejar Capaian Imunisasi Campak, Ratusan Siswa SD di Bangkalan Segera Divaksin
Surabaya
Fortuner di Sampang Tabrak Mobil Berisi 3 Anggota Polisi dan Seruduk Warung Es
Fortuner di Sampang Tabrak Mobil Berisi 3 Anggota Polisi dan Seruduk Warung Es
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau