BANGKALAN, KOMPAS.com - Vaksinasi campak terus dilakukan di Bangkalan untuk mencegah penyebaran virus morbili.
Pada bulan September ini, Dinas Kesehatan Bangkalan melalui 22 puskesmas akan melaksanakan vaksinasi campak bagi anak-anak yang bersekolah di tingkat sekolah dasar (SD) atau madrasah ibtidaiyah (MI) sederajat.
Kepala Puskesmas Bangkalan, dr Anastasia Mulyadi, menyampaikan bahwa agenda imunisasi telah disebar ke seluruh sekolah yang ada di wilayah Bangkalan.
Namun, untuk jadwal pelaksanaan di masing-masing sekolah, pihaknya masih menunggu konfirmasi dari sekolah.
"Jadi September ini merupakan bulan imunisasi anak sekolah. Untuk undangan sudah kami sebar, jadi tinggal menunggu sekolah bersedianya kapan," ungkap Anastasia pada Minggu (7/9/2025).
Baca juga: Ribuan Anak di Sumenep Jadi Suspek Campak, Dalam Sehari Bertambah 10 Pasien Baru
Dalam program imunisasi ini, vaksinasi Measles and Rubella (MR) atau yang lebih dikenal dengan vaksin campak rubella akan diberikan kepada siswa kelas 1 SD.
Langkah ini diambil untuk memperkuat imunitas siswa di tengah meningkatnya kasus campak.
"Akan dilakukan untuk siswa-siswi kelas 1 dan sederajat untuk imunisasi MR. Hal ini dilakukan agar anak terhindar dari campak rubella dan jika terkena pun lebih mudah disembuhkan," tambahnya.
Selain vaksin campak, petugas kesehatan juga akan memberikan imunisasi Human Papillomavirus (HPV) kepada siswi kelas V dan VI serta siswi sekolah menengah pertama (SMP) sederajat.
Baca juga: Dinkes Pamekasan Sebar 4.975 Kader Posyandu Sisir Kasus Suspek Campak
"Untuk siswi kelas V dan VI serta siswa SMP atau MTs kelas IX akan dilakukan imunisasi HPV," ujar Anastasia.
Pemberian vaksin HPV diharapkan dapat mencegah terjadinya kanker serviks atau kanker leher rahim pada perempuan.
Lebih lanjut, Anastasia mengungkapkan bahwa pada bulan Oktober, imunisasi untuk siswa SD akan dilanjutkan dengan vaksinasi difteri dan tetanus (DT) untuk siswa kelas 1, serta vaksinasi tetanus dan difteri (TD) untuk siswa kelas 2 dan kelas 5.
"Untuk TD dan DT ini bisa mencegah anak terinveksi tetanus dan difteri," pungkasnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini