Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, 3 Jenazah Korban Jatuhnya Helikopter PK-RGH Teridentifikasi

Kompas.com - 07/09/2025, 22:13 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban jatuhnya helikopter PK-RGH.

Identifikasi ini diumumkan dalam konferensi pers yang digelar di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin pada Minggu (7/9/2025) malam.

Ketiga jenazah yang teridentifikasi adalah YF (57) dari Pekanbaru, Riau; IF (42) dari Kabupaten Kuantan, Riau dan HD (37) dari Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Kepala Bidokkes Polda Kalsel, Kombes Polisi dr Muhammad El Yandiko, menjelaskan bahwa identifikasi dilakukan berdasarkan rekam medis gigi dan properti yang digunakan saat kejadian.

Baca juga: Jenazah 3 WNA Korban Jatuhnya Helikopter PK-RGH Akan Dipulangkan ke Negara Masing-masing

"Dengan demikian, Tim DVI Polda Kalsel telah berhasil mengidentifikasi enam jenazah," ujar El Yandiko.

Dari total delapan jenazah, masih terdapat dua korban yang belum teridentifikasi.

Yandiko menyebutkan bahwa Tim DVI mengalami kesulitan mengidentifikasi kedua jenazah tersebut akibat kondisi yang rusak karena terbakar.

"Dari data antemortem sudah kita kumpulkan, namun saat kita melakukan post-mortem mengalami banyak keterbatasan dikarenakan kondisi jenazah," ujar Yandiko.

Untuk mengungkap identitas kedua jenazah yang belum teridentifikasi, langkah terakhir yang akan dilakukan oleh Tim DVI adalah melalui tes sampel DNA.

Namun, proses ini memerlukan waktu yang cukup lama karena sampel DNA akan diuji di Mabes Polri.

Baca juga: 3 Jenazah Korban Jatuhnya Helikopter PK-RGH Sudah Diidentifikasi, Seluruhnya WNA

"DNA sudah diambil tim dari Mabes Polri yang membantu kita selama proses identifikasi, namun waktunya belum bisa kita pastikan, tergantung kualitas sampel DNA yang kita ambil," pungkas Yandiko.

Sebelumnya, helikopter PK-RGH milik Eastindo Air dilaporkan hilang kontak di wilayah Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel pada Senin (1/9/2025).

Helikopter dengan nomor register BK 117-D3 tersebut berangkat dari Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam di Kabupaten Kotabaru, Kalsel, dengan tujuan Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Menurut data manifest penumpang yang dirilis Basarnas Banjarmasin, terdapat delapan orang di dalam helikopter tersebut, terdiri dari dua pilot dan teknisi mesin, serta enam penumpang, di antaranya tiga adalah warga negara asing (WNA).

Helikopter PK-RGH baru mengudara selama delapan menit sebelum dinyatakan hilang kontak.

Baca juga: Pesan Terakhir Korban Helikopter Jatuh di Kalsel Sempat Dikirim ke Keluarga, Apa Isinya?

Setelah dinyatakan hilang, tim SAR menemukan puing-puing helikopter PK-RGH di tengah hutan Tanah Bumbu dalam keadaan hangus terbakar pada Rabu (3/9/2025).

Pada pencarian hari ketiga, tim SAR gabungan juga menemukan kotak hitam tidak jauh dari badan helikopter.

Semua korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin untuk proses identifikasi lebih lanjut oleh Tim DVI Polda Kalsel.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Pemkot Solo Rogoh Rp 1,8 M untuk Revitalisasi Kolam Peninggalan Pakubuwono X
Pemkot Solo Rogoh Rp 1,8 M untuk Revitalisasi Kolam Peninggalan Pakubuwono X
Regional
Sempat Batal Imbas Demo Ricuh, Magelang Ethno Carnival 2025 Rilis Jadwal Baru
Sempat Batal Imbas Demo Ricuh, Magelang Ethno Carnival 2025 Rilis Jadwal Baru
Regional
Jalan Rusak, Warga di Majene Terpaksa Tandu Jenazah Sejauh 7 Kilometer
Jalan Rusak, Warga di Majene Terpaksa Tandu Jenazah Sejauh 7 Kilometer
Regional
Tabrak Motor di Lampu Merah, Mobil Freed Terbalik di Jalan Slamet Riyadi Solo
Tabrak Motor di Lampu Merah, Mobil Freed Terbalik di Jalan Slamet Riyadi Solo
Regional
ASN Pensiun Kerap Alami Masalah Finansial, Pemprov Kalteng Beri Pembekalan
ASN Pensiun Kerap Alami Masalah Finansial, Pemprov Kalteng Beri Pembekalan
Regional
Setahun Terbengkalai, Lahan Bekas Pasar Ngawen Blora Akan Dibangun Ulang, Anggaran Rp 38,2 Miliar
Setahun Terbengkalai, Lahan Bekas Pasar Ngawen Blora Akan Dibangun Ulang, Anggaran Rp 38,2 Miliar
Regional
Mantan Wali Kota Cilegon Edi Ariadi Meninggal Dunia
Mantan Wali Kota Cilegon Edi Ariadi Meninggal Dunia
Regional
Jadi Tersangka Penggelapan Tanah, Anggota DPRD Kebumen Ajukan Penangguhan Penahanan
Jadi Tersangka Penggelapan Tanah, Anggota DPRD Kebumen Ajukan Penangguhan Penahanan
Regional
2 Mobil Barang Bukti Kasus Rp 10 Miliar Bank Jateng Diamankan di Polresta Solo
2 Mobil Barang Bukti Kasus Rp 10 Miliar Bank Jateng Diamankan di Polresta Solo
Regional
Polisi di Palangka Raya Dipecat karena Narkoba, Kapolres: Ini Sangat Berat Dilakukan
Polisi di Palangka Raya Dipecat karena Narkoba, Kapolres: Ini Sangat Berat Dilakukan
Regional
Kronologi Rombongan Atlet Karate Jadi Korban Bus ALS Terbalik di Tol Padang-Sicincin
Kronologi Rombongan Atlet Karate Jadi Korban Bus ALS Terbalik di Tol Padang-Sicincin
Regional
Wali Kota Solo Minta Menu MBG Disesuaikan Usia Siswa, Prioritaskan Gizi
Wali Kota Solo Minta Menu MBG Disesuaikan Usia Siswa, Prioritaskan Gizi
Regional
Selain Kebumen, PAC Banyumas Juga Jagokan Pinka Jadi Ketua PDIP Jateng
Selain Kebumen, PAC Banyumas Juga Jagokan Pinka Jadi Ketua PDIP Jateng
Regional
Gunung Marapi Meletus Lontarkan Abu 1 Kilometer, Warga Diimbau Waspada
Gunung Marapi Meletus Lontarkan Abu 1 Kilometer, Warga Diimbau Waspada
Regional
Berau Diprediksi Diguyur Hujan Ringan hingga Lebat 8-10 September 2025
Berau Diprediksi Diguyur Hujan Ringan hingga Lebat 8-10 September 2025
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau