Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana Lebih Cuan, Reksa Dana Pasar Uang atau Deposito?

Kompas.com - 19/06/2024, 12:13 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Di era suku bunga tinggi, deposito acap kali menjadi pilihan bagi masyarakat yang ingin menempatkan uang dengan aman, tetapi masih mendapatkan imbal hasil yang menarik.

Reksa dana pasar uang sebagai salah satu instrumen investasi sering kali disandingkan dengan deposito karena memiliki tingkat risiko dan potensi imbal hasil yang lebih kurang sama.

Lalu, mana yang lebih baik, reksa dana pasar uang atau deposito?

Menurut Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Dimas Ardhinugraha, ada empat pertimbangan yang bisa diambil oleh investor berkaitan dengan pilihan instrumen investasi yang sesuai:

Baca juga: Catat, 5 Tips Memilih Reksa Dana yang Tepat

1. Berdasarkan potensi imbal hasil

Dimas mengatakan, reksa dana pasar uang dan deposito seringkali dibanding-bandingkan karena keduanya termasuk instrumen pasar uang dan memiliki tingkat risiko serta potensi imbal hasil yang hampir sama.

“Jika digali lebih dalam lagi, satu hal yang membedakan adalah yang satu produk investasi (reksa dana pasar uang), sementara satunya lagi adalah produk perbankan (deposito),” kata Dimas dalam siaran pers, Selasa (18/6/2024).

Sebagai produk investasi, reksa dana pasar uang memiliki potensi imbal hasil yang kompetitif dengan deposito. Kinerja reksa dana pasar uang setahun terakhir tercatat cukup tangguh menandingi bunga deposito bank-bank besar.

Misalnya Reksa Dana Manulife Dana Kas II (MDK II) di kisaran 4,25 persen selama setahun terakhir (per April 2024, bukan objek pajak). Sementara, bunga aktual dari deposito berjangka 1 bulan di bank-bank besar di Indonesia saat ini memberikan bunga di kisaran 2,02 persen per tahun (setelah dipotong pajak 20 persen).

Baca juga: Ini 6 Tantangan Perkembangan Reksa Dana Saham di Indonesia

2. Berdasarkan tingkat keamanannya

Dia bilang, reksa dana pasar uang dan deposito merupakan produk investasi dan produk perbankan yang sama-sama diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Khusus deposito, untuk setiap simpanan nasabah dengan nilai maksimum Rp 2 miliar, masih dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

3. Berdasarkan penempatan dana dan fleksibilitas

Di reksa dana pasar uang, masyarakat bisa mulai berinvestasi hanya mulai dari Rp10 ribu saja (untuk beberapa produk pasar uang), sementara di deposito beberapa bank mensyaratkan minimum penempatan mulai dari Rp 5 juta.

“Reksa dana pasar uang juga memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi (dari sisi jumlah dana – bisa menambah nilai investasi ataupun mencairkan hasil investasi termasuk pencairan sebagian tanpa biaya,” jelasnya.

Selain itu, jangka waktu – jangka waktu bebas, sesuaikan dengan tujuan), sehingga membuat reksa dana pasar uang ideal digunakan sebagai sarana penyimpanan dana yang akan digunakan dalam waktu sangat dekat, atau dana darurat yang harus siap setiap saat.

Halaman:


Terkini Lainnya
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau