JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah menargetkan pengolahan sampah menjadi listrik dan bahan bakar minyak (BBM) di 30 kota besar pada 2029.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan setiap kota besar diharapkan dapat menghasilkan listrik sekitar 20 megawatt dari pengolahan sampah.
“Kalau kota-kota besar itu, kami targetkan sekitar 30 kota besar, setiap kota bisa menghasilkan listrik sekitar 20 megawatt,” kata Yuliot di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (12/3/2025), dilansir Antara.
Baca juga: Pastikan Kualitas BBM, 2.457 SPBU Pertamina Sudah Diuji Sampel
Yuliot menjelaskan, pengolahan sampah tidak hanya ditargetkan menghasilkan listrik, tetapi juga bahan bakar minyak (BBM) melalui teknologi pirolisis.
Menurutnya, pemanfaatan teknologi dapat mengubah sampah organik menjadi bioenergi, baik dalam bentuk biogas maupun biomassa.
“Yang bahan organik itu juga bisa menghasilkan bioenergi, apakah biogas atau biomassa. Ini yang sedang kami rumuskan,” ujarnya.
Baca juga: Zulhas Kunjungi PLTSa Benowo Surabaya Buat Pelajari Produksi Listrik dari Sampah
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) berharap percepatan pemanfaatan sampah menjadi energi bisa mendukung pengelolaan sampah di daerah. Pemerintah tengah menyiapkan aturan baru terkait elektrifikasi guna mendukung pengolahan sampah menjadi listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
Pemerintah juga sedang menyatukan tiga Peraturan Presiden (Perpres) yang berkaitan dengan pengelolaan sampah, yaitu:
-Perpres Nomor 97 Tahun 2017 tentang kebijakan dan strategi nasional pengelolaan sampah rumah tangga,
-Perpres Nomor 35 Tahun 2018 tentang percepatan pembangunan instalasi pengolahan sampah menjadi energi listrik, dan
-Perpres Nomor 83 Tahun 2018 tentang penanganan sampah di laut.