JAKARTA, KOMPAS.com – Meski tren keuangan syariah terus tumbuh, tingkat literasi masyarakat Indonesia terhadap layanan ini masih tertinggal jauh dari layanan keuangan konvensional. Untuk memperkecil kesenjangan ini, PT Sun Life Financial Indonesia dan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menggelar kampanye nasional bertajuk Bancassurance Week 2025, yang berlangsung serentak di 27 kantor cabang Bank Muamalat di berbagai kota di Indonesia.
Kampanye ini menjadi langkah bersama untuk mendorong inklusi dan literasi keuangan syariah melalui edukasi langsung di lapangan, penguatan tenaga pemasar, serta peluncuran produk asuransi berbasis nilai-nilai syariah.
“Literasi adalah pintu pertama menuju kemandirian finansial. Kami ingin membawa edukasi itu langsung ke tengah masyarakat dengan cara yang menyenangkan, relevan, dan mudah diakses,” kata Albertus Wiroyo, Presiden Direktur Sun Life Indonesia, saat kunjungan ke salah satu cabang Bank Muamalat, Senin (21/7/2025).
Ia menambahkan, potensi pasar asuransi syariah di Indonesia sangat besar, namun masih menghadapi tantangan rendahnya pemahaman masyarakat terhadap produk-produk perlindungan syariah.
Baca juga: BRI Life Raup Laba Bersih Rp 760,4 Miliar, Ditopang Bancassurance
Survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 menunjukkan, literasi keuangan syariah nasional naik dari 9 persen menjadi 39 persen. Namun angka ini masih tertinggal dari literasi keuangan umum yang sudah mencapai 65 persen, sementara inklusi keuangan nasional berada di angka 75 persen.
Padahal, pertumbuhan industri keuangan syariah cukup signifikan. Hingga Desember 2024, aset industri ini mencapai Rp 2.884 triliun. Untuk tahun 2025, industri asuransi syariah diproyeksikan tumbuh sekitar 6 hingga 8 persen secara tahunan.
Baca juga: Bank Muamalat Pede Bisnis Bancassurance Tumbuh Dua Kali Lipat pada 2025
Dalam rangkaian Bancassurance Week 2025, Sun Life juga memperkenalkan produk Asuransi Salam Hijrah Sejahtera (SAHAJA), yang dapat diakses langsung melalui customer service Bank Muamalat. Produk ini dirancang untuk menjangkau masyarakat luas, termasuk mereka yang belum memiliki akses terhadap asuransi jiwa berbasis syariah.
SAHAJA menawarkan manfaat perlindungan jiwa hingga miliaran rupiah, tanpa pemeriksaan medis, dan potensi pengembalian kontribusi hingga 150 persen di akhir kontrak. Produk ini juga menyediakan manfaat tambahan untuk nasabah yang berencana menjalankan ibadah haji, termasuk perlindungan selama bulan Ramadhan.
Dengan biaya perjalanan haji yang terus meningkat, SAHAJA diklaim menjadi solusi perencanaan finansial jangka panjang yang relevan bagi keluarga Muslim.
Baca juga: Premi Asuransi Jiwa Tembus Rp 88,49 Triliun, Bancassurance Jadi Penopang