Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Sebut Tarif Impor Trump Belum Berlaku untuk Indonesia

Kompas.com - 12/09/2025, 14:33 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan, saat ini Indonesia masih memakai acuan tarif sebesar 10 persen saat untuk perdagangan dengan Amerika Serikat (AS).

Pasalnya, pemberlakuan tarif impor yang sebelumnya ditetapkan Presiden Donald Trump ternyata belum berlaku.

Meski begitu, Budi bilang jika nantinya pemberlakuan tarif mundur maka disebabkan alasan dari pihak AS.

Baca juga: Laporan: Tarif Trump Bisa Bikin Hampir 1 Juta Warga AS Jatuh Miskin

Mendag Budi Santoso memberikan keterangan usai menghadiri acara IFRA Business Expo 2025 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (29/8/2025). Kompas.com/Dian Erika Mendag Budi Santoso memberikan keterangan usai menghadiri acara IFRA Business Expo 2025 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (29/8/2025).

"Sekarang juga mungkin begini, menurut saya karena Amerika kan juga banyak ya, yang akan membuat perjanjian kan enggak hanya dengan Indonesia. Jadi banyak, jadi kalaupun mundur ya sebenarnya dari Amerika-nya. Kan kita sambil nunggu," ujar Budi di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (12/9/2025).

"Ya, jadi kita masih pakai yang (ketentuan) 10 persen," tegasnya.

Budi bilang, negosiasi tarif dengan AS belum sepenuhnya tuntas.

Nantinya akan ada persetujuan tarif resiprokal yang akan disepakati.

Baca juga: Trump Bebaskan Emas, Uranium, dan Tungsten dari Tarif Global

"Ya kan belum selesai, kan nanti ada agreement reciprocal tariff ya, tapi kan belum, ya mungkin karena banyak yang harus di ini ya, kan berapa negara itu," tambah Budi.

Diberitakan sebelumnya, tarif impor 19 persen dari AS untuk Indonesia disebut berlaku pada 7 Agustus 2025 atau kemarin.

Namun, menurut Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, pemerintah masih terus bernegosiasi dengan Amerika Serikat sampai 1 September 2025.

Tujuannya agar bisa mendapatkan tarif nol persen untuk sejumlah komoditas dari Indonesia yang tidak bisa diproduksi oleh AS.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kebijakan Cukai Rokok 2026: Realisme Fiskal dan Upaya Tekan Rokok Ilegal
Kebijakan Cukai Rokok 2026: Realisme Fiskal dan Upaya Tekan Rokok Ilegal
Industri
Intip Harta Kekayaan Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjaring OTT KPK
Intip Harta Kekayaan Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjaring OTT KPK
Ekbis
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Cuan
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Energi
Laba Bersih DATA  Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Laba Bersih DATA Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Cuan
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Cuan
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Keuangan
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Keuangan
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Ekbis
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
Ekbis
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau