Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TBS Energy Utama (TOBA) Perluas Bisnis Pengelolaan Limbah Usai Akuisisi Sembcorp Environment

Kompas.com - 12/09/2025, 14:16 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT TBS Energy Utama Tbk (TOBA) akan terus fokus untuk melanjutkan pengembangan sektor limbah melalui PT Arah Enviromental Indonesia (ARAH).

Selain itu, TOBA juga baru telah melakukan akuisisi terhadap perusaha asal Singapura bernama Sembcorp Environment Pte. Ltd. dan Sembcorp Enviro Facility Pte. Ltd untuk menggarap sektor limbah tersebut.

SVP Corporate Strategy & Investor Relations Nafi A. Sentausa menjelaskan, sektor sampah masih memiliki banyak peluang.

"Dari segi opportunity-nya, dari segi pasarnya masih sangat besar baik untuk sampah medis maupun untuk sampah industri," kata dia dalam Publix Expose, Jumat (12/9/2025).

Baca juga: Pendapatan Proyek Energi Hijau Melonjak 440 Persen, TOBA Makin PeDe Transformasi Bisnis

Ia menjelasan, Arah Enviromental saat ini juga tenagah fokus pada sektor sampah industri.

Nafi menjelaskan, sebelum TOBA mengakuisisi Sembcorp, pihaknya telah memulai bisnis pengelolaan sampah di Indonesia.

"Kami operati sekitar 50 truk volume sampak per tahun itu sudah sekitar 10.000 ton. Jadi memang kami sudah masuk dulu ke Indonesia baru kami akuisisi Sembcorp Enviromental," imbuh dia.

Segmen pengelolaan limbah mencatat pendapatan 59,6 juta dollar AS dengan EBITDA 10 juta dollar AS, setara margin 17 persen.

Kinerja ini menandai kontribusi awal yang kuat dari pilar baru TBS.

Melalui akuisisi Sembcorp Environment Pte. Ltd. dan Sembcorp Enviro Facility Pte. Ltd., TBS kini memperluas kapabilitas pengolahan limbah skala regional, sekaligus memperkuat posisinya dalam ekonomi sirkular Asia Tenggara.

Baca juga: Dari Batu Bara ke EBT & ESG, Begini Kinerja TBS Energi Utama (TOBA) Semester I 2025

Sebagai informasi, TOBA secara bertahap telah melakukan transisi pada sektor yang lebih berkelanjutan melalui tiga pilar bisni hijau seperti pengelolaan limbah, energi terbarukan, dan kendaraan listrik.

TOBA mencatat, pendapatan konsolidasian semester I 2025 sebesar 172,2 juta dollar AS, seiring dengan penurunan kontribusi batubara.

Volume penjualan batubara turun dari 1,7 juta ton menjadi 0,7 juta ton, sementara harga rata-rata juga melemah dari 83 dollar AS perse ton menjadi USD 52,9 dollar AS perse ton, sejalan dengan pergerakan indeks batubara global yang terus melandai sejak tahun lalu.

Segmen batubara mencatatkan 91,6 juta dollar AS atau 53 persen dari total pendapatan, turun dari 82 persen tahun lalu.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau