JAKARTA, KOMPAS.com - Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Kanada (Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) bukan hanya membuka pasar dagang, tetapi juga menjadi jalan bagi masuknya modal baru ke Indonesia.
Kanada menyatakan minat khusus pada kerja sama investasi dengan lembaga keuangan Indonesia, termasuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Menteri Perdagangan Internasional Kanada, Maninder Sidhu, mengatakan pihaknya tertarik pada peluang investasi, serta kerja sama dengan perusahaan dan lembaga keuangan Indonesia, khususnya Danantara.
“Banyak dana pensiun dan lembaga investasi institusional Kanada yang telah hadir di Indonesia dan melihat potensi besar untuk memperluas kerja sama,” ujar Maninder Sidhu lewat keterangan pers, Jumat (26/9/2025).
“Kami yakin, Indonesia-Canada CEPA akan membuka jalan bagi masuknya lebih banyak investasi baru terutama di sektor infrastruktur, termasuk melalui dukungan lembaga pembiayaan Export Development Canada (EDC),” paparnya.
Baca juga: Tidak Dilebur ke Danantara, Kementerian BUMN Bakal Turun Status Jadi Badan Penyelenggara
Saat ini Indonesia dan Kanada sepakat membentuk tim implementasi CEPA. Tim bertugas mengidentifikasi peluang perdagangan dan proyek investasi yang dapat segera dikerjakan dengan dukungan kamar dagang kedua negara. Beberapa sektor yang diprioritaskan antara lain infrastruktur, transportasi, dan telekomunikasi.
Menteri Perdagangan RI (Mendag), Budi Santoso, mencatat Indonesia-Canada CEPA menjadi pilar utama penguatan hubungan ekonomi kedua negara. Perjanjian itu diyakini dapat membuka akses pasar lebih luas bagi barang dan jasa Indonesia di Kanada dan kawasan Amerika Utara, sekaligus mendorong masuknya investasi Kanada ke Indonesia.
“Kami optimistis penandatanganan perjanjian perdagangan Indonesia-Canada CEPA akan semakin memperkuat hubungan perdagangan bilateral kedua negara,” ucap Budi.
“Kami berharap, proses ratifikasi bisa lebih cepat dari yang biasanya memakan waktu hingga 10 bulan sehingga implementasinya dapat berjalan efektif pada pertengahan tahun depan. Dengan begitu, manfaat nyata di bidang perdagangan dan investasi segera dirasakan para pemangku kepentingan di kedua negara,” lanjutnya.
Baca juga: Ada ICA-CEPA, Ekspor Indonesia ke Kanada Diproyeksi Tembus Rp 197 Triliun Pada 2030
Budi juga menyoroti area strategis yang akan diperkuat pasca implementasi CEPA, terutama peningkatan akses pasar bagi produk ekspor unggulan Indonesia.
Meskipun Indonesia masih menghadapi tantangan terkait standarisasi produk, pemerintah berkomitmen memperbaiki sistem demi meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional, khususnya pasar Kanada.
“Kami terus bekerja keras untuk memastikan produk Indonesia memenuhi standar internasional agar dapat bersaing di pasar global, termasuk di Kanada. Kami juga membutuhkan dukungan dari Pemerintah Kanada agar kami dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai produk-produk yang dibutuhkan oleh pasar Kanada,” ungkap Mendag.
Baca juga: ICA-CEPA, 90 Persen Produk RI Langsung Nikmati Tarif Preferensi di Kanada
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang