JAKARTA, KOMPAS.com – Sokbreker atau peredam kejut pada motor matik memiliki peran penting untuk kenyamanan dan kestabilan berkendara.
Jika komponen ini bermasalah, bukan hanya membuat motor terasa tidak nyaman, tapi juga bisa memengaruhi keselamatan pengendara di jalan.
Menurut Aang, pemilik bengkel suspensi motor di Tangerang, tanda paling umum sokbreker mulai rusak adalah ketika motor terasa tidak stabil saat melewati jalan bergelombang.
Baca juga: Fitur Unggulan Fox 200: Bikin Ibu-ibu Lebih Aman di Jalan
“Biasanya motor jadi limbung, terasa mantul berlebihan, atau ada suara jedug dari area suspensi. Itu sudah tanda sokbreker lemah,” kata Aang kepada Kompas.com, Sabtu (23/8/2025).
Aang menambahkan, sokbreker yang sudah bocor oli atau terlihat basah pada batang tabung juga patut dicurigai.
Kondisi ini menandakan peredam tidak lagi bekerja maksimal, sehingga motor hanya mengandalkan per saja.
Bengkel spesialis sokbreker motor GG Suspension di Bekasi“Kalau dibiarkan, beban ke komponen lain seperti komstir dan ban jadi lebih berat. Bahkan bisa bikin ban cepat habis karena traksi tidak stabil,” ujarnya.
Menurut Aang, sokbreker motor matik umumnya bisa bertahan hingga 3–5 tahun tergantung pemakaian.
Namun, motor yang sering digunakan di jalan rusak atau membawa beban berlebih biasanya lebih cepat mengalami kerusakan.
Baca juga: Daihatsu Capai Produksi 9 Juta: Ini Tiga Model Penopang Utama
“Kalau sudah muncul tanda-tanda itu, sebaiknya segera diganti. Biayanya bervariasi, mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah tergantung jenis dan kualitas sokbreker,” kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang