Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chery: Hanya Sedikit Merek Mobil yang Akan Bertahan di Indonesia

Kompas.com - 31/10/2025, 10:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Persaingan antar merek kendaraan roda empat atau lebih di Indonesia kian ketat seiring meningkatnya minat terhadap kendaraan elektrifikasi.

Dalam catatan redaksi Kompas.com, pada lima tahun belakangan setidaknya sudah lebih 10 merek baru yang masuk dan mayoritas berasal dari China. Mulai dari Wuling, DFSK, Hyundai, Chery, Neta, BYD, Jetour, VinFast, Jaecoo, Lepas, GAC Aion, sampai Xpeng.

Namun, menurut Chief Operating Officer PT Chery Sales Indonesia (CSI) Wang Peng, dalam beberapa tahun ke depan hanya segelintir pemain yang akan benar-benar mampu bertahan di pasar.

Baca juga: Komitmen Investasi Baru Rp 5 Triliun, Ini Kata Chery Indonesia

Ilustrasi mobil di China.Reuters Ilustrasi mobil di China.

“Sekarang mungkin ada 10–15 brand otomotif asal China di Indonesia, tapi lima atau sepuluh tahun lagi mungkin hanya akan tersisa kurang dari 10 pemain besar yang diisi China, Jepang, dan negara lain,” ujarnya di Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Wang Peng menilai, fenomena ini mirip dengan apa yang terjadi di China, di mana kompetisi ekstrem membuat banyak produsen mobil listrik tumbang.

Oleh karena itu, hanya merek dengan fondasi kuat, inovasi berkelanjutan, dan dukungan finansial solid yang bisa bertahan di tengah perubahan cepat industri otomotif global.

“Industri otomotif juga bisa berubah secepat industri ponsel. Dulu Nokia kuat sekali, tapi tiba-tiba digantikan iPhone, Huawei, dan merek baru lain. Jadi yang tidak beradaptasi akan tertinggal,” lanjutnya.

"Selain itu, industri juga harus melebarkan sayap (jadi pemain global) untuk mempertahankan resilience-nya," lanjut Wang Peng.

Baca juga: Menjajal Proving Ground Changan di Chongqing: Melaju hingga 200 Kpj

Chery International User Summit 2025 di Wuhu.ilhamkarim/kompas.com Chery International User Summit 2025 di Wuhu.

Ia menyebut, Chery termasuk dalam jajaran grup otomotif China dengan posisi kuat secara global. Tahun ini, Chery masuk daftar Global 500 di peringkat sekitar 233, menjadi eksportir nomor satu dan menempati posisi dua hingga tiga di pasar domestik China.

Dengan capaian itu, Chery optimistis tetap menjadi bagian dari pemain utama otomotif dunia di tengah gelombang konsolidasi merek.

“Kami ingin bertahan dengan strategi produk yang beragam dan layanan yang solid bagi konsumen,” kata Wang Peng.

Fenomena yang disampaikan Wang Peng sejatinya mencerminkan kondisi di pasar otomotif China.

Menurut laporan AlixPartners, dari lebih dari 500 perusahaan yang pernah mengembangkan mobil listrik di sana, hanya sekitar 15 merek yang diperkirakan masih akan bertahan hingga 2030.

Baca juga: GAC Indonesia Serahkan 225 Unit Aion UT ke Konsumen

Sebagian besar produsen gagal bersaing akibat perang harga ekstrem dan tekanan inovasi teknologi yang masif.

Kini, analis memprediksi bahwa 15 merek terkuat tersebut akan menguasai sekitar 75 persen pasar kendaraan listrik dan plug-in hybrid di China.

Berdasarkan data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) periode Januari–September 2025, Chery menjadi merek mobil 10 terlaris di Indonesia dengan mencatat penjualan 15.160 unit.

Capaian itu menempel ketat Hyundai (15.520 unit) dan bersaing dengan BYD yang berhasil menjual 20.077 unit.

Baca juga: Pertalite Bikin Motor Brebet, Ini Dugaan Ahli Soal Faktor Penyebabnya

Jaecoo J5 EVKOMPAS.com/Ruly Kurniawan Jaecoo J5 EV

Namun pasar otomotif nasional masih dikuasai Toyota dengan 181.817 unit, diikuti Daihatsu (95.307 unit), Mitsubishi Motors (48.944 unit), Honda (46.623 unit), dan Suzuki (44.253 unit).

"Industri otomotif bisa berubah cepat. Tidak ada yang bisa menjamin masa depan, tapi kami harus memastikan bahwa Chery adalah salah satu perusahaan yang mampu bertahan," tutupnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau