Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Pemilik Honda CR-V 2003, Pernah Dua Kali Turun Mesin

Kompas.com - 01/11/2025, 10:22 WIB
Muh. Ilham Nurul Karim,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah maraknya popularitas SUV modern, Honda CR-V generasi kedua tetap memiliki tempat di hati para penggemarnya.

Baca juga: Batas Aman Motor Melintasi Jalan Banjir

Dengan desain ikonik yang menampilkan ban serep di pintu belakang serta reputasi ketangguhan yang tidak bisa dipandang sebelah mata, banyak pemilik yang masih setia merawatnya meski sudah berusia lebih dari dua dekade.

Honda CR-V 2003ilhamkarim/kompas.com Honda CR-V 2003

Pengalaman Merawat CR-V Tua

Uda, seorang pemilik Honda CR-V tahun 2003 asal Tangerang, berbagi pengalaman dalam merawat mobil kesayangannya.

Ia membeli mobil ini dalam kondisi tangan kedua dengan harga Rp 66 juta. "Awalnya ditawarin Rp 75 juta, tapi setelah negosiasi akhirnya dikasih Rp 66 juta," ujarnya kepada Kompas.com, pada Kamis (30/10/2025).

Meskipun ia sempat tertarik untuk membeli Nissan X-Trail generasi pertama, pilihan akhirnya jatuh pada Honda CR-V.

Hal ini didasari oleh pertimbangan ketersediaan suku cadang yang lebih mudah didapat. "Katanya spare part X-Trail agak susah, jadi ambil Honda saja," kata dia.

Namun, perjalanan merawat CR-V tidak selalu berjalan mulus.

Honda CR-V 2003ilhamkarim/kompas.com Honda CR-V 2003

Uda menceritakan bahwa mobilnya sudah dua kali mengalami masalah mesin akibat overheat. "Fanbelt power steering keluar jalur dan bikin radiator enggak muter. Akhirnya mesin overheat dan harus turun mesin," jelasnya.

Perbaikan dilakukan di dua bengkel berbeda, termasuk mengganti silinder head karena komponen lama tidak bisa diperbaiki.

Setelah perbaikan, mesin juga di-porting polish agar performanya kembali optimal.

Biaya Perawatan yang Terjangkau

Selain masalah mesin, Uda juga pernah mengganti beberapa komponen lain, seperti sistem AC yang diganti satu paket.

Meskipun perawatan mobil lawas ini memerlukan perhatian ekstra, biaya perawatan rutin masih tergolong ringan. "Paling ganti oli Rp 500 ribuan, itu pun dua sampai tiga bulan sekali," ungkapnya.

Pajak tahunan CR-V juga cukup terjangkau, berkisar Rp 1,8 juta per tahun.

Baca juga: Nicolo Bulega Jalani Tes Perdana MotoGP, Siap Gantikan Marc Marquez

Dalam hal konsumsi bahan bakar, Uda mencatat CR-V lawasnya mampu mencapai sekitar 1:10 km per liter di dalam kota dan bisa mencapai 1:13 km per liter di tol.

Meskipun usianya lebih dari 20 tahun, Uda tetap puas dengan performa CR-V miliknya. "Yang penting tahu batasnya aja. Jangan dikebut-kebut, apalagi di jalan rusak, karena bodinya berat dan kaki-kakinya udah nggak sekuat dulu," ungkapnya.

Kelebihan dan Kekurangan 

Kelebihan: 

  • Desain klasik dengan ban serep di pintu belakang
  • Mesin masih bertenaga setelah direstorasi
  • Biaya perawatan dan pajak tergolong ringan
  • Kenyamanan khas SUV Honda

Kekurangan: 

  • Rentan overheat bila perawatan radiator terlambat
  • Karet kaki-kaki mulai lemah seiring usia
  • Konsumsi bahan bakar relatif boros dibanding SUV modern

Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, Honda CR-V generasi kedua tetap menjadi pilihan yang menarik bagi pecinta otomotif yang menghargai ketahanan dan karakteristik mobil klasik.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau