PALEMBANG, KOMPAS.com - Aksi premanisme yang kerap terjadi di kawasan wisata Kota Palembang menjadi sorotan Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Cik Ujang.
Cik Ujang pun mewacanakan untuk merekrut para preman di sekitar lokasi wisata menjadi juru parkir (jukir) atau penjual suvenir agar dapat memiliki pekerjaan tetap sekaligus menekan angka kriminalitas.
"Yang preman tadi bisa diarahkan jaga parkir atau jualan suvenir khas daerah di lokasi wisata itu," ujar Cik Ujang usai menghadiri wisuda ke-VI Politeknik Pariwisata Palembang, Rabu (15/10/2025).
Wacana tersebut, kata dia, akan dibarengi dengan koordinasi bersama Polda Sumsel dan jajaran kepolisian setempat guna memastikan keamanan di destinasi wisata tetap terjaga.
Baca juga: Ekshumasi Perempuan Tewas di Hotel Palembang, Polisi: Korban Diperkirakan Hamil 2 Bulan
“Insya Allah, kalau pariwisata kami terus berkoordinasi dan bekerja sama. Pemerintah Provinsi akan memberikan dukungan agar Kapolsek dan Kapolda menjaga tempat wisata jangan dikotori preman," tegasnya.
Salah satu kawasan wisata yang menjadi sorotan ialah Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, di mana aksi pemalakan dan pematokan harga parkir kerap meresahkan pengunjung.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menambahkan, upaya Pemprov Sumsel sejalan dengan program Quality Tourism atau pariwisata berkualitas yang tengah digalakkan pemerintah pusat.
"Quality Tourism tidak hanya berfokus pada jumlah kunjungan wisatawan, tetapi juga peningkatan kualitas pengalaman mereka di Indonesia," kata Widiyanti.
Baca juga: TKD Dipotong 39 Persen, Gubernur Sumsel Jamin Tak Ganggu Pembangunan
Ia menambahkan, peningkatan keamanan dan kenyamanan wisata harus disertai pembukaan lapangan kerja baru agar masyarakat sekitar tidak terjerumus dalam tindak kriminalitas.
"Kriminalitas sering kali terjadi karena masyarakat tidak memiliki pekerjaan. Kami mendorong pelatihan bagi pelaku industri dan komunitas agar bisa bekerja dan meningkatkan taraf hidupnya," katanya.
Widiyanti juga meminta pemerintah daerah memperbanyak kalender event wisata sebagai cara menggerakkan ekonomi lokal.
"Dengan adanya event, UMKM bergerak, hotel terisi, dan masyarakat ikut bekerja. Jadi, kegiatan pariwisata juga bisa menjadi solusi untuk mengurangi kriminalitas," kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang