KOMPAS.com - Sarila Mauriza Danubrata tak pernah menyangka akan tiba di titik ini. Ia masih ingat betul bagaimana sulitnya bertahan hidup di tengah pandemi Covid-19.
Dari dapur rumahnya yang sederhana, Sarila memulai langkah kecil: memasak, menjual, dan mengantarkan makanan pesanan satu per satu.
Menu yang ditawarkan saat itu adalah resep keluarga, yakni spaghetti. Bedanya, spaghetti yang dibuat dimodifikasi dengan cita rasa nusantara.
Baca juga: Menteri UMKM Sebut Realisasi KUR Capai 72,6 Persen dari Rp 300 Triliun, Tertinggi Sektor Produksi
Rupanya menu itu disukai banyak pelanggan dan lingkungan sekitar. Bisnis yang dinamainya Bruule ini pun lambat laun dikenal banyak orang. Bahkan kini dari yang awalnya untuk bertahan hidup menjadi penopang sekaligus sumber harapan.
“Kami memulai Bruule dari dapur kecil, hanya dengan niat sederhana: bertahan hidup dan membagikan kehangatan masakan rumahan kepada lebih banyak orang,” tutur Sarila, Founder Bruule Group dalam rilisnya, Rabu (22/10/2025).
“Lima tahun berjalan, kami tidak pernah menyangka perjalanan ini akan membawa kami hingga ke Bandara Soekarno-Hatta, salah satu gerbang utama Indonesia,” tambah dia.
Lima tahun berlalu, Bruule menjelma menjadi ikon kuliner rumahan modern. Mereka dikenal lewat deretan produk baked pasta ikonik seperti spaghetti, lasagna, mac n cheese, dan schotel.
Ciri khasnya sama, mereka memadukan menu barat tersebut dengan cita rasa rumahan dan sentuhan modern khas Bruule.
Tak hanya itu, menu mereka diperkuat snacks seperti Bruule Bombb, Cruuff, dan Risoles. Banyak pelanggan memburu snack mereka untuk menikmati santai sore hingga perayaan keluarga.
Tahun 2025 menjadi babak baru bagi Bruule. Mereka terus berinovasi dengan membuat Bruule Bakery untuk menyasar pasar roti nasional.
Apalagi saat ini konsumsi masyarakat Indonesia terhadap roti terus bertumbuh. Salah satu roti yang menjadi andalan adalah Roti Cemet dan Roti Abon.
Reza Harisky, Founder Bruule Group lainnya mengungkapkan, inovasi tersebut tak sekadar ekspansi bisnis. Namun strategi untuk memperkuat posisi Bruule sebagai brand kuliner lokal yang adaptif terhadap tren dan kebutuhan konsumen.
Baca juga: Siska Nirmala: Kisah Sukses Toko Nol Sampah di Bandung
Seorang pegawai menjajakan cookies Bruule di gerainya. UMKM lokal ini pun terus melebarkan sayapnya. Setelah berhasil membuka toko di beberapa daerah di Indonesia, tahun ini Bruule membuka dua gerainya di Bandara Soekarno–Hatta.
Hal ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan mereka. Sebab Soekarno-Hatta tak hanya sekadar bandara buat mereka, tapi gerbangnya Indonesia.
“Kami ingin menjadi teman bagi para traveler yang ingin membawa pulang cita rasa Indonesia sebagai oleh-oleh manis untuk orang tersayang,” tutur Reza.
Perjalanan ini bagi Reza adalah bukti perjuangan, harapan, kerja keras, dan tentunya keikhlasan menjalani berbagai kesulitan dan jatuh bangunnya bisnis.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang