KOMPAS.com – Prodi Desain Produk Mode dan Busana Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Kesenian Jakarta (FSRD IKJ) kembali memperkuat komitmen dalam pengembangan ekosistem fesyen nasional melalui penyelenggaraan Cikini Fashion Festival (CiFFest) 2025.
Memasuki tahun kesembilan, CiFFest telah memantapkan diri sebagai barometer signifikan bagi subsektor ekonomi kreatif fesyen.
Festival ini merupakan wujud implementasi tridarma perguruan tinggi FSRD IKJ yang berfokus pada kontribusi pendidikan desain serta keberlanjutan fesyen fashion Indonesia melalui seminar, workshop, pameran, dan kompetisi.
Mengusung tema "Fantasi", CiFFest 2025 secara resmi dibuka Rektor IKJ, Prof. Syamsul Maarif, dalam Seminar CiFFest 2025 “Fashion Fantasy” secara daring pada Jumat, 24 Oktober 2025. Pembukaan pameran diselenggarakan di Galeri Cipta I dan II, Taman Ismail Marzuki, dan berlangsung hingga Senin, 27 Oktober 2025.
Tema Fashion Fantasy dipilih untuk menstimulasi proses kreatif yang esensial dalam "menggabungkan serpihan informasi menjadi suatu gambaran utuh dan lengkap".
Karya yang diharapkan tidak hanya inovatif secara bentuk, warna, dan olah material, tetapi juga wajib merefleksikan kedalaman filosofis dan prinsip berkelanjutan.
Secara strategis, CiFFest tidak hanya berfungsi sebagai etalase karya akademik, tetapi juga didorong untuk memiliki dampak nyata di industri.
Baca juga: Tembus Pasar Internasional, UMKM Fesyen Bandung Naik Kelas Lewat Rumah BUMN BRI
Dekan FSRD IKJ, Adlien Fadlia menegaskan, "acara CiFFest bukan hanya menjadi sebuah etalase karya akademik, tapi juga nanti ujungnya adalah hilirisasi. Kami menyiapkan ekosistemnya supaya nanti ada output yang bukan hanya hasil kreasi manusia, tapi juga kami ready untuk masuk ke pasar."
Prodi Desain Produk Mode dan Busana FSRD IKJ kembali menggelar Cikini Fashion Festival (CiFFest) 2025.CiFFest merupakan bentuk konsekuensi dan komitmen FSRD IKJ atas amanah yang diterima pada tahun 2016. Penunjukan tersebut menjadikan Prodi Desain Produk Mode dan Busana IKJ sebagai pusat keunggulan (center of excellence) di bidang fashion.
"CIFES ini fashion festival adalah salah satu bentuk komitmen dari Institut Kesenian Jakarta dalam hal ini adalah Fakultas Seni Rupa dan Desain IKJ atas amanah yang dilanjutkan oleh Badan Ekonomi Kreatif pada tahun 2016. Prodi desain produk mode menjadi pusat keunggulan fashion," jelasnya.
Komitmen ini tidak hanya terbatas pada internal akademik, tetapi merangkul seluruh komunitas dan masyarakat.
"Sebagai lembaga pendidikan seni dan desain, sudah pasti kami tidak akan melupakan peranan masyarakat. Kami tetap berkomitmen bahwa Institut Kesenian Jakarta adalah salah satu bagian dari Jakarta di mana kami mempersiapkan talenta-talenta," ungkap Adlien Fadlia.
"Kami melaksanakan kegiatan CiFFest ini sebagai bentuk amanah yang diberikan untuk bisa menjadi agenda tahunan yang sifatnya itu tentu saja untuk pengetahuan masyarakat kemudian pengetahuan untuk tingkat akademisi," tambahnya.
CiFFest 2025 mendorong eksplorasi imajinasi melalui Pameran Fashion Fantasy serta Fashion Show dari berbagai kampus mode di Indonesia. Kegiatan ini juga melibatkan pelajar SMA/SMK tata busana dan tata rias turut serta mengeksplorasi ranah imajinasi melalui workshop dan kompetisi Fantasy Make Up dan Drapping.
Baca juga: Cerita Desainer Asti Surya Beradaptasi dengan Perkembangan Teknologi di Industri Fesyen Indonesia
Sejumlah institusi yang turut serta dalam pameran dan kegiatan antara lain: Universitas Negeri Jakarta, Polimedia Kreatif Jakarta, Lasalle Jakarta, Muhammadiyah Bandung, Maranatha Bandung, serta perwakilan sekolah menengah seperti SMKN 70, SMK Santa Maria, dan SMKN 24.
"Inisiatif ini berfungsi memperkuat jejaring kolaboratif antara akademisi, industri, pemerintah, dan komunitas, demi akselerasi visi bersama menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat mode dunia," tutup Adlien Fadlia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarangArtikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya