KOMPAS.com - Hirohito, Kaisar Jepang ke-142, punya peran besar dalam banyak peristiwa sejarah.
Pria yang juga dikenal dengan nama anumerta Kaisar Showa ini, adalah kaisar dengan masa kekuasaan terlama dalam sejarah Jepang, dari tahun 1926 hingga 1989.
Di bawah kepemimpinannya, Jepang terlibat dalam berbagai perang.
Mulai dari Insiden Manchuria (1931), Insiden Nanking (1937), Perang Dunia II, serta Pearl Harbour.
Di masa pemerintahannya, Jepang juga menginvasi beberapa negara, seperti Indonesia, Korea Selatan, Filipina, Hong Kong, Burma, dan Malaya.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Hirohito, Kaisar Terlama di Jepang
Biografi Singkat Hirohito
Hirohito atau Michinomiya Hirohito lahir di Puri Aoyama, Tokyo, 29 April 1901. Ia merupakan putra pertama dari Kaisar Yosihito dan Permaisuri Teimei.
Hirohito dididik di Sebaya dan Institus Putra Mahkota.
Di masa mudanya, ia berminat dalam mengembangkan biologi kelautan. Bermula dari situ, Hirohito kemudian mulai menulis beberapa buku.
Tahun 1921, Hirohito pergi ke Eropa. Ia menjadi putra mahkota Jepang pertama yang pergi ke luar negeri.
Setelah kembali ke Jepang, ia diangkat menjadi Pangeran Bupati, setelah sang ayah pensiun akibat penyakit mental.
Baca juga: Kaisar Hirohito Sebenarnya Tak Ingin Jepang Memerangi AS
Kemudian, tahun 1924, Hirohito menikah dengan Putri Nagako Kuni.
Hirohito diangkat menjadi Kaisar Jepang pada 25 Desember 1926, setelah ayahnya meninggal dunia.
Pada masa kekuasaan ayahnya sebagai kaisar, eranya disebut sebaga era Showa yang berarti damai dan cerah budi.
Sebaliknya, sejumlah peperangan berkobar di masa kepemimpinan Hirohito. Berikut beberapa di antaranya.
Baca juga: Memoar Kaisar Hirohito tentang Perang Dunia II Terjual Rp 3,7 Miliar