ROMA, KOMPAS.com - Paus Fransiskus pada Selasa (4/3/2025) dapat melewati hari yang tenang di RS Gemelli, Roma, Italia tanpa ada lagi krisis pernapasan seperti hari sebelumnya.
Meski demikian, Paus tetap mengenakan masker oksigen sepanjang malam. Demikian diungkapkan Vatikan dalam pembaruan rutinnya pada Selasa malam.
Diketahui, Paus Fransiskus sakit dan menderita dua kali gagal napas akut pada Senin, atau krisis pernapasan ketiganya sejak 22 Februari.
Baca juga: Vatikan: Paus Fransiskus Alami Gagal Napas Akut
"Hari ini kondisi klinis Bapa Suci tetap stabil. Ia tidak menunjukkan gagal napas atau bronkospasme," kata Vatikan, dikutip dari kantor berita AFP pada Rabu (5/3/2025) pagi.
Dijelaskan, Paus tidak mengalami demam dan dalam kondisi sadar, serta dapat bekerja sama dengan tim kesehatannya, kata Vatikan.
Akan tetapi seperti pada hari-hari sebelumnya, Vatikan mengatakan bahwa prognosisnya "masih belum pasti", indikasi bahwa dokter tidak dapat memprediksi kemungkinan hasilnya.
Pada Selasa pagi, seorang juru bicara Vatikan mengatakan Fransiskus telah beralih dari masker oksigen ke oksigen aliran tinggi yang diberikan melalui kanula, tabung plastik yang dimasukkan melalui lubang hidung.
"Namun, malam ini, sesuai rencana, ventilasi mekanis non-invasif akan dilanjutkan hingga pagi," kata pernyataan itu, mengacu pada masker tersebut.
Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma yang sebagian paru-parunya diangkat saat masih muda ini menghabiskan hari itu dengan berdoa dan beristirahat.
Sebelumnya pada 22 Februari, ia menderita krisis pernapasan asma yang berkepanjangan, diikuti pada 28 Februari oleh krisis bronkospasme terisolasi, pengetatan otot-otot yang melapisi saluran udara di paru-paru.
"Kemudian pada Senin, ia mengalami dua kali gagal napas akut, yang disebabkan oleh akumulasi lendir endobronkial dan bronkospasme yang diakibatkannya," menurut Vatikan.
Gagal napas akut yang dapat mengancam jiwa, terjadi ketika paru-paru tidak dapat mengalirkan cukup oksigen ke dalam darah atau ketika karbon dioksida menumpuk di dalam tubuh.
Para ahli medis mengatakan, Paus Fransiskus terus dirawat di rumah sakit dan krisis yang berulang-ulang itu mengkhawatirkan.
Baca juga: Paus Fransiskus 2 Kali Gagal Napas Akut, Kondisi Masih Kompleks
"Pada usia 88 tahun, dirawat di rumah sakit selama dua minggu dan mengalami masa ketidaknyamanan pernapasan yang berulang-ulang adalah tanda yang sangat buruk," Bruno Crestani, kepala departemen pulmonologi di rumah sakit Bichat di Paris, mengatakan kepada AFP.
Vatikan mengatakan pada Senin, krisis terbarunya membutuhkan dua bronkoskopi terpisah, di mana dokter memeriksa saluran udara menggunakan kamera kecil di dasar tabung fleksibel.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini