Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Marah atas Video Sindiran AS soal Laut China Selatan

Kompas.com - 22/05/2025, 13:04 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com — Pemerintah China mengecam keras sebuah video pendek yang diunggah oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Singapura, yang menyindir klaim wilayah China di Laut China Selatan. 

Video berdurasi sekitar 90 detik itu menggunakan analogi tetangga yang egois dan tidak tahu diri, serta menggambarkan konflik wilayah sebagai gangguan terhadap “ruang pribadi” negara lain.

Dalam video yang diiringi suara narasi beraksen Singapura, digambarkan sebuah blok apartemen penuh barang berantakan. 

Baca juga: AS Kecam Manuver Berbahaya Angkatan Laut China di Laut China Selatan

“Ini terjadi juga di depan pintu rumah Singapura, di Laut China Selatan, di mana ada satu tetangga yang merasa memiliki segalanya,” ujar narator sambil menampilkan cuplikan berita tentang konflik teritorial antara China dan negara-negara Asia Tenggara.

Reaksi keras dari Beijing

Kedutaan Besar China di Singapura merespons tegas video tersebut lewat unggahan Facebook pada Rabu (21/5/2025) malam. 

Mereka menyebut video itu sebagai “distorsi sengaja” terhadap fakta-fakta seputar isu Laut China Selatan.

“Dengan upaya bersama antara China dan negara-negara ASEAN, situasi di Laut China Selatan secara umum tetap stabil,” tulis pernyataan kedutaan, dikutip dari kantor berita AFP

China juga menuduh AS sebagai pihak “yang paling tidak berhak” berbicara soal hukum internasional.

Konflik yang terus memanas

Laut China Selatan merupakan jalur pelayaran penting dunia, dilintasi lebih dari 60 persen perdagangan maritim global. Wilayah ini juga diperkirakan kaya akan cadangan minyak dan gas.

Baca juga: Filipina Mengaku Ditekan China untuk Serahkan Hak Kedaulatan di Laut China Selatan

Meski Mahkamah Arbitrase Internasional pada 2016 telah menyatakan klaim sepihak China tidak sah, Beijing tetap bersikukuh mengeklaim hampir seluruh wilayah perairan tersebut.

Beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Filipina, Indonesia, dan Vietnam juga memiliki klaim sebagian atas wilayah ini, sehingga konflik kerap memanas.

Singapura enggan ikut campur

Pemerintah Singapura pun angkat bicara. Dalam pernyataan resminya, Kementerian Luar Negeri Singapura menegaskan bahwa mereka menolak campur tangan kedutaan asing dalam urusan internasional yang melibatkan pihak ketiga.

“Pemerintah Singapura menolak upaya dari kedutaan asing untuk memicu reaksi domestik terkait isu-isu internasional antarnegara,” tulis pernyataan itu. 

“Masalah yang kompleks sebaiknya diselesaikan lewat saluran diplomatik yang tepat dan efektif,” imbuh pernyataan tersebut.

Baca juga: Kapal Selam Rusia Tiba di Laut China Selatan, Filipina Khawatir

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau