Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Darmansjah Djumala
Diplomat

Dewan Pakar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri dan Dosen Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung. Kelompok Ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bidang kerjasama internasional.

Rusia dalam Pusaran Perang Iran-Israel

Kompas.com - 04/07/2025, 05:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PERANG Iran-Israel yang pecah pada 13 Juni 2025, baru memasuki hari ke sepuluh. Melalui media cetak dan digital, dunia saat itu masih menyaksikan kedua belah pihak saling tukar tembakan rudal untuk menghancurkan sasaran di wilayah musuh.

Tiba-tiba saja pada 22 Juni, dunia dikagetkan oleh breaking news: Amerika Serikat melancarkan serangan ke Iran dengan 125 pesawat militer, termasuk tujuh pesawat pengebom siluman B-2. Targetnya: tiga instalasi nuklir Iran di Fordo, Natanz, dan Isfahan.

Karuan saja aksi kejutan AS ini memantik spekulasi liar terhadap ramifikasi perang Vs Iran-Israel di tataran regional maupun global.

Presiden AS Donald Trump dengan percaya diri mengumumkan, serangan ke pusat nuklir Iran merupakan sukses besar dan momen historik bagi Amerika Serikat, Israel dan dunia.

Baca juga: Pintu Masuk Situs Nuklir dan Klaim Kemenangan Perang

Sebagai reaksi, Iran melancarkan serangan terhadap pangkalan Udara Al Udeid yang merupakan basis pasukan AS di Qatar pada Senin, 23 Juni 2025.

Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menemui Presiden Rusia Vladimir Putin. Hasilnya: Putin menyatakan serangan AS ke Iran adalah agresi yang tidak beralasan dan Rusia akan membantu Iran dalam perang menghadapi Israel dan AS.

Pernyataan Rusia ini penting, karena bisa saja mengubah lanskap peperangan di kawasan Timur Tengah.

Bila perluasan perang tak bisa dihindari, maka ia akan membuka babak baru ketegangan geopolitik kawasan dan dunia.

Betapa tidak, sebelum ini dunia masih menghadapi reperkusi politik perang Rusia-Ukraina. Dan di belahan timur bola dunia, rivalitas China dan AS semakin mengeras.

Dengan situasi politik global demikian, keterlibatan langsung Rusia dalam konflik Timur Tengah bukan hanya memperuncing kekerasan regional, tetapi juga menghidupkan kembali atmosfer perang proxy yang multipolar dan jauh lebih kompleks dibanding era Perang Dingin.

Menarik untuk mengajukan tanya: mengapa Rusia - yang saat ini masih disibukkan oleh perang dengan Ukraina – mau membantu Iran dalam menghadapi Israel-AS?

Sikap Rusia tersebut tidak bisa dilepaskan dari hubungan strategis Moskwa-Teheran yang selama dekade terakhir semakin erat.

Rusia dan Iran berada dalam satu barisan ketika menangani perang di Suriah. Dunia tahu, dalam konteks perang Suriah, Rusia merasa kehilangan muka manakala presiden dukungannya, Bashar al-Assad, digulingkan kubu oposisi yang dimotori Hayat Tahrir al-Sham.

Baca juga: Perang Iran-Israel: Mengapa Tiba-tiba Gencatan Senjata?

Menurut pakar geopolitik dari Harvard Kennedy School, Stephen Walt, “Rusia tengah berusaha menegosiasikan kembali posisinya dalam sistem internasional yang didominasi AS, dan Timur Tengah menjadi panggung penting dalam strategi itu.”

Dalam perspektif ini, upaya Rusia mendukung Iran dalam perang Iran-Israel bisa dibaca sebagai manuver geopolitik untuk mengimbangi pengaruh aliansi Barat (AS dan NATO) di kawasan Arab Timur Tengah.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Global
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Global
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Global
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
Global
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Global
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Global
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Global
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Global
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Global
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Global
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Global
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Global
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Global
Gempa M 6,3 Afghanistan, Orang-orang Jatuh dari Gedung Tinggi
Gempa M 6,3 Afghanistan, Orang-orang Jatuh dari Gedung Tinggi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau