ISLAMABAD, KOMPAS.com – Militer Pakistan menyatakan telah menewaskan 30 anggota bersenjata yang mencoba menyusup dari wilayah Afghanistan ke Pakistan dalam operasi yang berlangsung selama tiga hari terakhir.
Insiden tersebut terjadi tak lama setelah serangan bom bunuh diri pekan lalu di wilayah perbatasan yang sama menewaskan 16 tentara Pakistan. Serangan tersebut diklaim dilakukan oleh kelompok Taliban Pakistan.
“Pasukan keamanan menunjukkan profesionalisme dan kewaspadaan tinggi yang berhasil mencegah potensi bencana,” demikian pernyataan militer Pakistan, dikutip dari AFP pada, Jumat (4/7/2025).
Baca juga: 3 Terpidana Mati Dieksekusi Taliban di Tempat Umum Afghanistan
Menurut militer, para pelaku yang ditembak merupakan anggota Taliban Pakistan dan kelompok afiliasinya. Dalam operasi itu, pasukan keamanan juga menyita sejumlah besar senjata, amunisi, dan bahan peledak.
Bentrokan terbaru terjadi di Distrik Waziristan Utara, wilayah yang berbatasan langsung dengan Afghanistan dan selama ini dikenal rawan aktivitas kelompok bersenjata.
Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, mengapresiasi keberhasilan pasukan keamanan dalam menggagalkan upaya infiltrasi tersebut.
Ia menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen memberantas terorisme dari seluruh penjuru negeri.
“Kami bertekad untuk sepenuhnya menghilangkan semua bentuk terorisme dari negara ini,” ujar kantor Perdana Menteri dalam pernyataan resmi.
Dalam pernyataan yang sama, pemerintah Pakistan juga menuding India berada di balik aksi-aksi militansi tersebut.
Tuduhan saling mendukung kelompok bersenjata memang bukan hal baru antara India dan Pakistan, dua negara bertetangga yang sama-sama memiliki senjata nuklir.
Baca juga: Taliban dalam Bayang-bayang ISIS-K
Keduanya kerap saling menyalahkan atas ketegangan keamanan yang terjadi di kawasan perbatasan mereka.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini