CHICAGO, KOMPAS.com – Sebanyak empat orang tewas dan 14 lainnya mengalami luka-luka dalam insiden penembakan massal di Chicago, Amerika Serikat (AS), pada Rabu (2/7/2025) malam waktu setempat.
Kepala Kepolisian Chicago, Larry Snelling, dalam konferensi pers menyampaikan, peristiwa penebakan di Chicago itu terjadi sekitar pukul 23.00 di kawasan River North. Saat itu, sekelompok orang terlihat berdiri di trotoar usai keluar dari sebuah tempat hiburan.
Tiba-tiba, sebuah kendaraan berhenti di dekat kerumunan. Seorang pelaku dari dalam mobil langsung melepaskan tembakan ke arah orang-orang di lokasi.
Baca juga: Bu Guru di India Ditangkap Usai Lakukan Kekerasan Seksual pada Siswa Laki-laki
“Mereka tidak peduli siapa yang tertembak. Dalam hitungan detik, mereka menembak 18 orang,” ujar Snelling, dikutip dari ABC News pada Jumat (4/7/2025).
Polisi menyatakan, lokasi tersebut memang menjadi sasaran serangan, namun hingga kini belum diketahui siapa target utamanya.
Usai melepaskan tembakan, pelaku langsung melarikan diri dan belum ada yang berhasil ditangkap.
Petugas menemukan dua selongsong peluru dengan kaliber berbeda di lokasi kejadian. Hal ini menandakan kemungkinan lebih dari satu jenis senjata digunakan dalam aksi tersebut.
Keempat korban tewas telah diidentifikasi oleh Kantor Pemeriksa Medis Cook County sebagai Leon Andrew Henry (25), Devonte Terrell Williamson (23), Taylor Walker (26), dan Aviance King (27).
Sementara itu, 14 korban luka lainnya merupakan pria dan wanita berusia 20-an hingga 30-an tahun. Dari jumlah tersebut, 11 orang di antaranya adalah perempuan. Beberapa korban masih dirawat dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Baca juga: PBB: 613 Warga Gaza Tewas di Dekat Titik Distribusi Bantuan sejak Mei 2025
“Ketika saya tiba tadi malam, situasinya benar-benar kacau,” kata Pendeta Donovan Price yang dikenal sebagai relawan pendamping korban kekerasan.
“Dari orang-orang yang berteriak, darah di jalanan, hingga tubuh-tubuh yang tergeletak, dan polisi yang memenuhi lokasi. Sungguh mengerikan. Lebih dari yang pernah saya lihat,” ungkapnya.
Menurut Price, kondisi di rumah sakit tak kalah mencekam karena banyak keluarga mencari keberadaan orang yang mereka cintai.
“Itu bisa terjadi di mana saja. Ini sungguh menghancurkan,” ujarnya.
Di sisi lain, insiden penembakan kedua juga terjadi pada malam yang sama di wilayah Sisi Selatan Chicago. Wali Kota Chicago, Brandon Johnson, mengatakan empat orang menjadi korban dan saat ini tengah dirawat di rumah sakit.
“Kami sedang berduka dan sangat frustrasi. Namun kami tidak akan berhenti sampai pelaku bertanggung jawab penuh,” tegas Johnson.
Meski dua penembakan terjadi dalam satu malam, data kejahatan menunjukkan adanya penurunan tingkat kekerasan di Chicago.
Baca juga: Hamas Bahas Proposal Gencatan Senjata Gaza dengan Kelompok Palestina Lain
Hingga 29 Juni 2025, angka pembunuhan tercatat turun 32 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sementara insiden penembakan menurun sebesar 39 persen.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini