WASHINGTON, KOMPAS.com – Pada 22 Agustus 1980, Menteri Pertahanan Amerika Serikat saat itu, Harold Brown, mengumumkan kepada dunia adanya teknologi baru yang disebut “pesawat siluman”.
Dengan pengumuman ini, babak baru dalam sejarah penerbangan militer pun dimulai—era di mana jet tempur dan pembom bisa menyusup ke wilayah musuh tanpa terdeteksi radar.
Namun, teknologi ini bukan muncul tiba-tiba. Perjalanan panjang sejak Perang Dunia menjadi latar belakang terciptanya pesawat siluman pertama, yang kelak mengubah strategi militer global.
Baca juga: Mengenal 7 Jet Tempur Siluman di Dunia, Baru 3 Negara yang Bikin
Sejak awal abad ke-20, pesawat yang tidak mudah terlihat oleh musuh telah coba diciptakan.
Pada Perang Dunia I, Jerman mencoba melapisi pesawat dengan material transparan bernama Cellon.
Alih-alih membuat pesawat tidak terlihat, bahan itu justru memantulkan sinar matahari dan membuat pesawat makin mencolok. Eksperimen ini pun dihentikan.
Kemudian pada Perang Dunia II, Jerman kembali membuat gebrakan dengan Horten Ho 229, pesawat bermodel sayap terbang tanpa ekor.
Meski tidak diniatkan sebagai jet siluman, desainnya yang tidak memiliki permukaan vertikal membuatnya sulit terdeteksi radar Inggris.
Di sisi lain, AS mengembangkan prototipe serupa, Northrop YB-49, yang memiliki siluet radar yang kecil tapi dibatalkan pada 1949 karena dianggap tidak relevan kala itu.
Kemajuan nyata datang pada 1970-an, saat Denys Overholser, seorang ahli matematika dari produsen pesawat Lockheed, menemukan potensi besar dalam sebuah makalah ilmiah dari ilmuwan Rusia, Pyotr Ufimtsev.
Teori Ufimtsev menjelaskan bagaimana gelombang elektromagnetik memantul dari permukaan datar dan bisa dihitung untuk memperkirakan pantulan radar.
Echo 1, program komputer ciptaan Overholser, memungkinkan perhitungan jejak radar pesawat dari berbagai sudut dan panjang gelombang.
Karena keterbatasan komputer waktu itu, Lockheed mendesain pesawat dengan permukaan yang terdiri dari ratusan bidang datar (faceted design)—cikal bakal bentuk aneh dan tajam F-117 Nighthawk.
Sementara itu, Northrop memilih pendekatan berbeda dengan membentuk kurva kompleks untuk menyebarkan pantulan radar, yang kemudian melahirkan B-2 Spirit.
Baca juga: Kisah F-117, Jet Tempur Siluman Pertama di Dunia, dari Proyek Rahasia hingga Medan Perang
Pada 1977, Lockheed memenangkan kompetisi Experimental Survivable Testbed (XST) dan melanjutkan pengembangan lewat prototipe Have Blue, yang mulai diuji terbang.