MOSKWA, KOMPAS.com - Gunung berapi Krasheninnikov meletus untuk pertama kalinya dalam 450 tahun lebih di wilayah Kamchatka, Rusia Timur pada Minggu (3/8/2025).
Melansir AFP pada Senin (4/8/2025), gambar yang dirilis oleh media negara Rusia menunjukkan awan abu yang menjunjung tinggi menyembur dari gunung berapi Krasheninnikov.
Gunung berapi ini terakhir kali meletus pada 1550, menurut Program Vulkanisme Global Smithsonian Institution.
Baca juga: Usai Gempa, Rusia Dihantam Erupsi Gunung Berapi Klyuchevskoy
Kementerian Situasi Darurat Kamchatka dalam sebuah unggahan di Telegram mengatakan awan abu gunung Krasheninnikov diperkirakan mencapai ketinggian 6.000 meter.
"Awan abu menyebar ke arah timur dari gunung berapi menuju Samudra Pasifik. Tidak ada daerah yang berpenduduk di sepanjang jalurnya, dan tidak ada hujan abu yang tercatat di daerah pemukiman," kata kementerian tersebut.
Kementerian ini juga mengatakan bahwa letusan gunung berapi ini telah diberikan kode bahaya penerbangan "oranye", yang berarti penerbangan di area tersebut berisiko.
Baca juga: Dalam Waktu Dekat, Gunung Berapi Bawah Laut Diperkirakan Meletus
Letusan gunung Krasheninnikov terjadi setelah gunung Klyuchevskoy meletus pada Rabu (30/7/2025).
Klyuchevskoy merupakan gunung berapi lain di wilayah Kamchatka, yang paling tinggi dan aktif di Eropa dan Asia.
Letusan Klyuchevskoy cukup umum, dengan setidaknya 18 kali sejak 2000, menurut Program Vulkanisme Global.
Kedua letusan gunung berapi ini terjadi setelah salah satu gempa terkuat yang pernah tercatat terjadi pada Rabu.
Gempa itu telah memicu peringatan tsunami dan evakuasi jutaan orang dari daerah pesisir Jepang hingga Hawaii dan Ekuador.
Menurut laporan para pejabat setempat, kerusakan terparah akibat bencana alam tersebut terlihat di Rusia, di mana tsunami menghantam pelabuhan Severo-Kurilsk dan merendam pabrik ikan.
Gempa dengan magnitudo 8,8 itu terjadi di lepas pantai Petropavlovsk di Semenanjung Kamchatka, Rusia.
Gempa ini merupakan gempa terkuat sejak 2011, ketika gempa dengan magnitudo 9,1 terjadi di lepas pantai Jepang dan menyebabkan tsunami yang menewaskan lebih dari 15.000 orang.
Baca juga: Gunung Berapi di Islandia Meletus untuk Ke-10 Kalinya dalam Tiga Tahun
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini