Di Tengah Krisis, Israel akan Buka Kembali Sektor Dagang Swasta Gaza

YERUSALEM, KOMPAS.com - Israel akan membuka kembali sebagian perdagangan sektor swasta di Gaza.

Melansir AFP pada Selasa (5/8/2025), Koordinator Kegiatan Pemerintah di Wilayah (COGAT) Palestina mengatakan bahwa langkah ini untuk mengurangi ketergantungan warga pada bantuan kemanusiaan.

"Sebagai bagian dari penyusunan mekanisme ini, sejumlah pedagang lokal yang terbatas telah disetujui oleh pihak pertahanan, dengan beberapa kriteria dan pemeriksaan keamanan yang ketat," kata COGAT.

Baca juga: Ribuan Warga Israel Ingin Pindah ke Gaza, Sebut Sudah Kosong dari Orang Palestina

Badan urusan sipil kementerian pertahanan Israel untuk wilayah ini mengatakan bahwa pengiriman sektor swasta akan dibayar melalui transfer bank yang dipantau.

Barang-barang tersebut juga akan diperiksa oleh militer Israel sebelum memasuki Gaza, "untuk mencegah keterlibatan Hamas".

COGAT menyebutkan barang-barang yang diizinkan dalam mekanisme perdagangan ini termasuk kebutuhan pokok makanan, buah-buahan, sayuran, susu formula bayi, dan produk kebersihan.

AFP/OMAR AL QATTAA Warga Palestina memanjat sisi belakang truk di Beit Lahia, Gaza, 29 Juli 2025. Orang-orang yang mengalami bencana kelaparan Gaza ini berupaya mendapatkan bantuan dari truk yang masuk perbatasan Zikim setelah blokade dilonggarkan oleh Israel.

Baca juga: Gaza Akan Diduduki Sepenuhnya, Netanyahu Dikecam Palestina dan Dunia Internasional

Gaza telah menjadi medan perang Israel terhadap Hamas selama 22 bulan, yang saat ini digambarkan sebagai wilayah yang dilanda krisis kemanusiaan.

Israel memberlakukan blokade total di sepanjang Jalur Gaza sejak 2 Maret 2025.

Pada Mei 2025, sebagian blokade dicabut hanya untuk memungkinkan agen swasta yang didukung AS membuka pusat distribusi makanan.

Baru pada Juli, Israel mengizinkan kembali distribusi bantuan kemanusiaan dari berbagai negara, meliputi Arab dan Eropa.

Langkah itu dilakukan saat para ahli yang didukung PBB memperingatkan bahwa kelaparan sedang berkembang di Gaza, wilayah yang hancur karena perang Israel terhadap Hamas.

Baca juga: Ingin Akhiri Perang di Gaza, Ratusan Eks Pejabat Militer Israel Desak Trump Tekan Netanyahu