Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hezbollah Tuduh Pemerintah Lebanon Serahkan Negara kepada Israel

Kompas.com - 15/08/2025, 16:37 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

BEIRUT, KOMPAS.com – Wakil Pemimpin Hezbollah, Naim Qassem, pada Jumat (15/8/2025) menuduh pemerintah Lebanon menyerahkan kedaulatan negara kepada Israel dengan mendorong pelucutan senjata kelompok tersebut.

Ia memperingatkan, kelompok Hezbollah akan terus berupaya mempertahankan persenjataannya.

Pernyataan Qassem disampaikan dalam pidato yang disiarkan televisi usai bertemu Kepala Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Ali Larijani.

Baca juga: Presiden Lebanon Bertekad Melucuti Senjata Hezbollah, Meski Dikecam

Iran selama ini dikenal sebagai pendukung utama kelompok bersenjata asal Lebanon tersebut.

Hezbollah dinilai melemah pascaperang tahun lalu dengan Israel.

Di tengah tekanan Amerika Serikat (AS), pemerintah Lebanon memerintahkan militer untuk menyiapkan rencana pelucutan senjata Hezbollah pada akhir tahun ini.

Iran, yang menyebut Hezbollah sebagai bagian dari “poros perlawanan”, juga tengah menghadapi kemunduran.

Terbaru, AS menyerang situs nuklir Iran di tengah perang negara tersebut dengan Israel.

“Pemerintah sedang melaksanakan perintah Amerika–Israel untuk mengakhiri perlawanan, bahkan jika itu mengarah pada perang saudara dan pertikaian internal,” ujar Qassem, dikutip dari AFP.

“Perlawanan tidak akan menyerahkan senjatanya selama agresi berlanjut, pendudukan berlanjut. Kami akan melawannya jika perlu, berapa pun biayanya, demi menghadapi proyek Amerika–Israel ini,” tambahnya.

Baca juga: Jenderal AS: Eskalasi Mereda Usai Israel-Hezbollah Saling Serang

Qassem mendesak pemerintah agar tidak menyerahkan negara kepada agresor Israel yang tak pernah puas dan tiran Amerika dengan keserakahan tak terbatas.

Ia menegaskan, pemerintah akan bertanggung jawab atas setiap ledakan internal dan kerusakan di Lebanon.

Menurut Qassem, kebijakan pelucutan senjata justru akan memicu kehancuran negara.

Meski demikian, ia menyebut Hezbollah dan sekutunya, Amal, belum berencana menggelar protes jalanan.

Namun, langkah tersebut tetap menjadi opsi di masa depan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau