KOMPAS.com – Kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang mengatur jam masuk sekolah menjadi pukul 06.30 WIB mulai tahun ajaran baru menuai beragam respons dari para orangtua di Kabupaten Pangandaran.
Sebagian menyambut baik langkah ini, sementara sebagian lainnya merasa keberatan.
Salah satu orangtua yang menyatakan ketidaksetujuannya adalah Purkon (33), warga Dusun Balater, Desa Sindangwangi.
Ia yang memiliki anak duduk di bangku kelas 1 SD merasa bahwa kebijakan ini kurang berpihak pada kondisi keluarga dengan kesibukan yang berbeda-beda.
“Karena, orang tua yang punya anak sekolah itu kesibukannya berbeda-beda. Yang punya bayi atau anak kecil kan itu pasti repot,” ujar Purkon saat ditemui Tribun Jabar, Sabtu (7/6/2025) siang.
Menurutnya, sebelum anak berangkat sekolah, orangtua harus mempersiapkan banyak hal mulai dari membereskan rumah, memandikan anak, hingga menyiapkan sarapan.
Baca juga: Dedi Mulyadi Tanggapi Kritik dan Bully: Kita Hadapi dengan Rileks Saja
“Pasti itu agak repot lah. Karena, zaman dulu saya sekolah SD juga masuk maksimal pukul 07.00 WIB,” ucapnya.
Ia menilai jam masuk pukul 07.00 WIB masih memberi waktu yang cukup untuk persiapan.
Purkon menambahkan, kebetulan jarak sekolah anaknya cukup dekat dari rumah.
“Kalau anak saya kebetulan jarak ke sekolah cukup dekat. Jadi, jam 7 kurang seperempat itu baru berangkat ke sekolah,” jelasnya.
Namun, tidak semua orangtua berpandangan sama. Diana Mardiana, ibu dari anak kelas 4 SD di Kecamatan Padaherang, justru mendukung penuh kebijakan tersebut.
“Saya mah sangat setuju kalau anak masuk ke sekolah untuk belajar lebih pagi dari sebelumnya,” katanya.
Menurut Diana, jam masuk lebih awal akan membiasakan anak bangun pagi, menjalankan ibadah Subuh, serta belajar mengelola waktu dengan disiplin.
“Jadi, ketika nanti anak dewasa itu sudah terbiasa bangun pagi. Enggak bakal kaget jika nanti bekerja di perusahaan orang lain karena sudah belajar disiplin,” ujar Diana.
Pandangan serupa juga disampaikan Heryanto, warga Kecamatan Kalipucang yang anaknya kini duduk di kelas 6 SD. Ia menilai kebijakan tersebut sangat baik untuk pembentukan karakter anak.
“Ya, pasti sangat setuju lah. Jadi, program atau kebijakan Bapak Aing (Dedi Mulyadi) itu sangat bagus. Karena, secara tidak langsung kita belajar mendisiplinkan si anak dan termasuk orang tua. Terus, mengurangi begadang malam juga,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.