Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bung Karno Merumuskan Pancasila, dari Pengasingan Ende hingga Podium BPUPKI

Kompas.com - 01/06/2025, 06:06 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS. com - Setiap tanggal 1 Juni, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila.

Tanggal ini merujuk pada momen ketika Ir. Soekarno, di tengah situasi dunia yang masih diliputi Perang Dunia II, menyampaikan pidato monumental yang untuk pertama kalinya merumuskan lima prinsip dasar negara Indonesia: Pancasila.

Kini, momentum bersejarah itu telah diresmikan sebagai hari nasional lewat Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.

Namun, jauh sebelum itu, peringatan ini sempat dilarang pada masa Orde Baru setelah sebelumnya dicetuskan dan dirayakan pada era Orde Lama di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno.

Namun di balik peringatan ini, tersimpan sebuah kisah personal yang menggetarkan hati: kisah tentang malam sunyi, pencarian spiritual, hingga keberanian Bung Karno menyampaikan gagasannya secara terbuka di hadapan para anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan penjajah Jepang yang saat itu masih bercokol. 

Baca juga: Tema, Logo, dan Pedoman Upacara Hari Lahir Pancasila 2025 Lengkap

Jejak Menuju Sidang Bersejarah BPUPKI

Pada 1 April 1945, dunia tengah diguncang oleh peristiwa besar: tentara Amerika Serikat menyerbu Okinawa, Jepang.

Tekanan perang membuat kekaisaran Jepang berpikir ulang tentang posisi koloninya, termasuk Indonesia. Akhirnya, pada 29 April 1945, Kaisar Jepang menyetujui pembentukan BPUPKI atau Dokuritsu Junbi Chōsakai.

Organisasi ini bertugas menyusun rencana kemerdekaan Indonesia. Lalu pada 28 Mei 1945, digelar sidang pertama di Gedung Chuo Sangi In, atau bekas Gedung Volksraad di Jakarta—bangunan khas kolonial Belanda yang megah, berat, dengan langit-langit kaca patri dan lantai marmer berkilau.

Bung Karno mengenang suasana sidang itu sangat kacau.

“Selama tiga hari terdapat perbedaan pendapat besar mengenai prinsip dasar Indonesia merdeka,” kenangnya dalam buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia karya Cindy Adams.

Namun, Soekarno tidak buru-buru angkat bicara. Ia duduk diam, mendengarkan, dan mencatat.

Baca juga: 100 Ucapan Hari Lahir Pancasila 1 Juni untuk Caption di Media Sosial

Malam Sunyi dan Ilham di Bawah Bintang

Di tengah kekacauan ide dan silang pendapat yang tajam, Bung Karno justru menemukan ketenangan di malam hari. Malam sebelum ia berpidato, ia berjalan ke luar rumah, seorang diri.

“Aku memandang bintang-bintang di langit. Dan aku kagum pada ciptaan yang sempurna itu. Lalu aku meratap pelan-pelan. Kusampaikan pada Tuhan, ‘Aku menangis karena besok aku akan menghadapi saat bersejarah dalam hidupku. Dan aku memerlukan bantuan-Mu’,” ungkap Soekarno pada Cindy Adams. 

Ilham tentang Pancasila bukan datang tiba-tiba. Ia merupakan hasil kontemplasi panjang yang telah dilakukan Soekarno sejak masa pembuangannya di Ende, Flores, jauh sebelum sidang BPUPKI digelar.

Di bawah pohon rindang halaman rumah pengasingannya, ia merenung tentang dasar ideal bagi negara yang merdeka.

Halaman:


Terkini Lainnya
5 Fakta Penemuan Dua Kerangka Manusia di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat
5 Fakta Penemuan Dua Kerangka Manusia di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat
Jawa Barat
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
Jawa Timur
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jawa Tengah
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Jawa Tengah
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Jawa Barat
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
Sulawesi Selatan
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau