KOMPAS.com – Kata “galgah” mendadak viral di media sosial setelah dipopulerkan oleh kreator konten Bunga Reyza.
Awalnya, Bunga mempertanyakan mengapa belum ada lawan kata untuk “haus”, sementara kata “lapar” sudah memiliki padanan “kenyang.”
Bunga kemudian mengusulkan agar lawan kata haus adalah galgah.
“Akhirnya kita bikin aja, mau minum enggak? Enggak dulu, udah galgah. Galgah kayak udah hah udah seger gitu tenggorokan,” kata Bunga dikutip dari akun Instagram pribadinya @bungareyzaa, Rabu (29/10/2025).
Kata yang dicetuskan Bunga kemudian masuk ke Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) setelah pembaruan edisi daring pada Oktober 2025.
Namun, Badan Bahasa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) tetap memilih "palum" sebagai lawan kata haus, bukan galgah.
Lantas, kenapa kata galgah tidak menjadi lawan kata haus? Berikut penjelasan Badan Bahasa.
Baca juga: Siapa Bunga Reyza? Penyanyi Pencetus Kata Galgah yang Masuk KBBI
Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Kemendikdasmen Dora Amalia mengatakan, kata palum dipilih karena secara bunyi cukup eufonik dan berasal dari hasil inventarisasi kosakata bahasa daerah, yaitu bahasa Batak.
“Program inventarisasi kosakata bahasa daerah adalah program pemerkayaan kosakata bahasa Indonesia dari bahasa daerah,” ujar Dora dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (1/11/2025).
“Kata palum merupakan hasil inventarisasi kosakata pada tahun 2024 dan tetap akan menjadi istilah yang direkomendasikan sebagai kata baku sebagai wujud keberpihakan Badan Bahasa dalam mengangkat bahasa daerah sebagai unsur pemerkaya kosakata bahasa Indonesia,” tambahnya.
Baca juga: Galgah, Lawan Kata Haus yang Masuk KBBI, Apa Bedanya dengan Palum?
Dora menjelaskan, kata galgah adalah usulan dari editor eksternal KBBI.
Latar belakang pengusulannya karena unggahan pihak yang bersangkutan di grup Klinik Bahasa mengenai kata palum yang bermakna 'sudah puas minum; hilang rasa haus'.
“Kata palum ini kemudian dijadikan konten di medsos Badan Bahasa,” ujar Dora.
Dari konten media sosial, muncul banyak komentar yang menyatakan bahwa sudah ada kata untuk konsep serupa, yaitu galgah yang diciptakan oleh seorang kreator konten.
Kata tersebut adalah onomatope, tiruan bunyi, yang tidak mempunyai etimologi karena merupakan hasil kreativitas penciptanya.
Baca juga: 10 Prompt AI untuk Membuat CV Gaya ATS dalam Bahasa Indonesia, Persiapan Magang dan Melamar Kerja