Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Masuk KBBI, Kenapa Galgah Tidak Jadi Lawan Kata Haus? Ini Penjelasan Badan Bahasa

Kompas.com - 02/11/2025, 09:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya

Penulis

KOMPAS.com – Kata “galgah” mendadak viral di media sosial setelah dipopulerkan oleh kreator konten Bunga Reyza.

Awalnya, Bunga mempertanyakan mengapa belum ada lawan kata untuk “haus”, sementara kata “lapar” sudah memiliki padanan “kenyang.”

Bunga kemudian mengusulkan agar lawan kata haus adalah galgah.

Akhirnya kita bikin aja, mau minum enggak? Enggak dulu, udah galgah. Galgah kayak udah hah udah seger gitu tenggorokan,” kata Bunga dikutip dari akun Instagram pribadinya @bungareyzaa, Rabu (29/10/2025).

Kata yang dicetuskan Bunga kemudian masuk ke Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) setelah pembaruan edisi daring pada Oktober 2025.

Namun, Badan Bahasa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) tetap memilih "palum" sebagai lawan kata haus, bukan galgah.

Lantas, kenapa kata galgah tidak menjadi lawan kata haus? Berikut penjelasan Badan Bahasa.

Baca juga: Siapa Bunga Reyza? Penyanyi Pencetus Kata Galgah yang Masuk KBBI

Alasan kata galgah tidak menjadi lawan kata haus

Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Kemendikdasmen Dora Amalia mengatakan, kata palum dipilih karena secara bunyi cukup eufonik dan berasal dari hasil inventarisasi kosakata bahasa daerah, yaitu bahasa Batak.

“Program inventarisasi kosakata bahasa daerah adalah program pemerkayaan kosakata bahasa Indonesia dari bahasa daerah,” ujar Dora dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (1/11/2025).

“Kata palum merupakan hasil inventarisasi kosakata pada tahun 2024 dan tetap akan menjadi istilah yang direkomendasikan sebagai kata baku sebagai wujud keberpihakan Badan Bahasa dalam mengangkat bahasa daerah sebagai unsur pemerkaya kosakata bahasa Indonesia,” tambahnya.

Baca juga: Galgah, Lawan Kata Haus yang Masuk KBBI, Apa Bedanya dengan Palum?

Awal mula kata galgah masuk KBBI

Dora menjelaskan, kata galgah adalah usulan dari editor eksternal KBBI.

Latar belakang pengusulannya karena unggahan pihak yang bersangkutan di grup Klinik Bahasa mengenai kata palum yang bermakna 'sudah puas minum; hilang rasa haus'.

“Kata palum ini kemudian dijadikan konten di medsos Badan Bahasa,” ujar Dora.

Dari konten media sosial, muncul banyak komentar yang menyatakan bahwa sudah ada kata untuk konsep serupa, yaitu galgah yang diciptakan oleh seorang kreator konten.

Kata tersebut adalah onomatope, tiruan bunyi, yang tidak mempunyai etimologi karena merupakan hasil kreativitas penciptanya.

Baca juga: 10 Prompt AI untuk Membuat CV Gaya ATS dalam Bahasa Indonesia, Persiapan Magang dan Melamar Kerja

Walaupun baru saja digunakan dan ramai di media sosial sejak Juni 2025, frekuensi penggunaan kata galgah cukup tinggi.

Karena alasan itulah, kata galgah masuk sebagai usulan kata baru ke meja redaksi KBBI dan divalidasi untuk pemutakhiran periode Oktober 2025.

“Salah satu kebijakan redaksional KBBI adalah merangkum semua fakta dan bukti kebahasaan yang digunakan, termasuk kata baku, tidak baku, formal, tidak formal, atau kata dalam ragam cakapan. Kata galgah adalah kata yang termasuk dalam ragam informal atau cakapan,” jelas Dora.

Dora juga mengatakan, ada beberapa kriteria yang digunakan untuk memasukkan sebuah kata ke KBBI, yakni frekuensi, ketersebaran penggunaan, kelaziman bunyi (enak didengar atau eufonik atau tidak), dan belum ada konsepnya dalam bahasa Indonesia.

Khusus Bunga yang sudah mempelopori kata galgah, ia akan mendapat kompensasi berupa pencatatan nama pengusul di meja redaksi.

Baca juga: 29 Istilah Babi dalam Makanan, Termasuk dalam Bahasa Korea dan Jepang

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
5 Fakta Penemuan Dua Kerangka Manusia di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat
5 Fakta Penemuan Dua Kerangka Manusia di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat
Jawa Barat
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
Jawa Timur
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jawa Tengah
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Jawa Tengah
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Jawa Barat
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
Sulawesi Selatan
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau