Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Bunga Reyza? Penyanyi Pencetus Kata Galgah yang Masuk KBBI

Kompas.com - 01/11/2025, 06:15 WIB
Tri Indriawati

Editor

KOMPAS.com — Nama Bunga Reyza tengah jadi sorotan publik setelah kata yang ia ciptakan, “galgah”, resmi tercatat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi VI Daring.

Kata tersebut kini dikenal sebagai lawan kata “haus”, dengan arti lega atau segar kerongkongan setelah minum.

Fenomena ini bukan hanya memperkaya kosakata bahasa Indonesia, tetapi juga memperlihatkan bagaimana kreativitas anak muda di era digital bisa memberi pengaruh nyata terhadap perkembangan bahasa.

Baca juga: Bunga Reyza Tereliminasi dari Indonesian Idol 2023

Bunga Reyza Pencetus Kata “Galgah”

Kata galgah pertama kali muncul lewat video Bunga Reyza di TikTok, ketika ia secara spontan bertanya mengapa tidak ada kata yang bisa mewakili kondisi tidak haus.

Dalam video tersebut, ia kemudian menciptakan kata “galgah” dan tanpa disangka, istilah itu viral di berbagai platform media sosial.

Unggahan itu disambut hangat oleh warganet dan digunakan secara luas dalam percakapan digital.

Contoh populer yang sering muncul di komentar warganet adalah “Gamau minum, udah galgah”.

Popularitas kata ini mendorong Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) untuk meninjau usulan tersebut.

Setelah melalui proses validasi, “galgah” resmi masuk ke KBBI pada Oktober 2025.

Tangkapan layar. Kata galgah masuk KBBI.TikTok Tangkapan layar. Kata galgah masuk KBBI.

Arti Galgah dan Perbedaannya dengan Palum

Menurut KBBI VI Daring, kata galgah berarti “lega atau segar kerongkongan karena minum; tidak dahaga”.

Kata ini termasuk dalam kelas adjektiva (kata sifat) dan bersifat nonbaku atau informal, digunakan dalam konteks percakapan sehari-hari.

Kepala Badan Bahasa Kemendikdasmen, Hafidz Muksin, menjelaskan bahwa “galgah” merupakan onomatope atau tiruan bunyi hasil kreativitas masyarakat digital.

“Kata ini adalah onomatope, tiruan bunyi, yang tidak mempunyai etimologi karena merupakan hasil kreatifitas penciptanya,” ujar Hafidz kepada Kompas.com, Jumat (31/10/2025).

Namun, Hafidz menegaskan bahwa meskipun “galgah” sudah resmi tercantum di KBBI, kata “palum” tetap menjadi istilah baku untuk lawan kata “haus”.

“Walaupun galgah masuk ke dalam KBBI, tetapi Badan Bahasa tetap memilih kata palum sebagai istilah yang baku untuk lawan kata haus karena bunyi cukup eufonik dan kata ini berasal dari hasil inventarisasi kosakata bahasa daerah,” jelas Hafidz.

Halaman:


Terkini Lainnya
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau