Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Sebut Negosiasi Tarif Nol Persen dengan AS Masih Berjalan

Kompas.com - 01/11/2025, 05:05 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan bahwa negosiasi terkait penerapan tarif nol persen untuk sejumlah komoditas ekspor Indonesia ke Amerika Serikat (AS) masih terus berlangsung.

"Iya masih terus negosiasi," ujar Prabowo di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, pada Jumat (31/10/2025), waktu setempat, dikutip Antara. 

Negosiasi ini merupakan bagian dari upaya memperluas kerja sama perdagangan antara Indonesia dan AS, terutama untuk komoditas unggulan Indonesia.

Baca juga: Trump Beri Tarif Nol Persen untuk Malaysia dan Vietnam, Ekspor RI Bisa Tertekan?

Fokus pada Komoditas Unggulan Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menambahkan bahwa pembahasan terkait negosiasi tarif nol persen dengan AS akan dilanjutkan setelah penyelenggaraan KTT APEC. 

Komoditas yang diusulkan untuk mendapatkan tarif nol persen antara lain sawit, kakao, karet, dan komoditas lainnya yang tidak diproduksi di AS.

Airlangga mengatakan komoditas yang diusulkan untuk mendapatkan tarif nol persen serupa dengan yang diterapkan Malaysia. 

Sementara, pembahasan lebih lanjut tentang critical minerals (mineral kritis) akan dilakukan secara terpisah. “Critical mineral pembahasan sendiri, terkait dengan supply chain dan dalam joint statement kita sebutnya sebagai industrial communities,” tambahnya.

Baca juga: Minyak Sawit hingga Karet Malaysia Kena Tarif Nol Persen dari AS

Target Pengurangan Tarif Minyak Sawit

Indonesia, yang berharap bisa mendapatkan hasil negosiasi serupa dengan Malaysia, tengah mengupayakan pengurangan tarif minyak sawit hingga 0 persen. 

Malaysia telah berhasil mengurangi tarif impor sawit ke AS dari 25 persen menjadi 19 persen melalui kesepakatan tarif resiprokal.

"Ini (negosiasi tarif sawit) masih dalam proses. Mudah-mudahan dalam diskusi-diskusi, paling tidak kita bisa sama dengan Malaysia,” ujar Putu Juli Ardika, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, di Jakarta, pada Rabu (29/10/2025).

Malaysia telah berhasil membebaskan produk-produk unggulan mereka, seperti minyak sawit, karet, kayu, komponen penerbangan, dan produk farmasi, dari tarif 19 persen, menjadikannya bebas tarif atau tarif 0 persen.

Baca juga: 5.441 Produk Indonesia Bakal Nikmati Tarif Nol Persen ke Kanada

Harapan Indonesia untuk Tarif Nol Persen

Indonesia berharap dapat mengikuti jejak Malaysia dan mendapatkan tarif nol persen untuk produk sawit yang diekspor ke AS.

Dengan penghapusan tarif impor untuk sawit Indonesia, Putu Juli Ardika berharap Indonesia bisa bersaing setara dengan Malaysia di pasar AS.

Baca juga: RI Terus Bujuk AS Biar Sawit hingga Kakao Bisa Dapat Tarif Nol Persen

Perubahan Tarif Impor oleh Amerika Serikat

Sebelumnya, Amerika Serikat secara resmi memberikan tarif impor 0 persen untuk sejumlah produk asal Thailand, Malaysia, dan Kamboja dalam kesepakatan perdagangan baru yang diumumkan pada KTT ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur. 

Langkah ini disahkan langsung oleh Presiden Donald Trump, yang juga mencabut kebijakan lama berupa tarif balasan sebesar 19 persen terhadap tiga negara Asia Tenggara tersebut.

Kebijakan ini memungkinkan produk-produk dari ketiga negara tersebut untuk masuk ke pasar AS tanpa dikenakan bea masuk, menandai perubahan signifikan dalam hubungan dagang Washington dengan Asia Tenggara.

“Langkah ini merupakan bagian dari upaya memperdalam kerja sama ekonomi dan memperluas diversifikasi perdagangan di kawasan,” tulis laporan tersebut.

Sebagian artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul: Malaysia, Thailand, dan Kamboja "Dihadiahi" Trump Tarif 0 Persen, Indonesia Bagaimana?

 

 

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau