KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perjanjian perdagangan timbal balik baru menawarkan akses yang lebih baik bagi Malaysia ke pasar AS tanpa mengubah komitmen sebelumnya antara kedua negara.
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim dan Presiden AS Donald Trump
Dikutip dari Malay Mail, Senin (27/10/2025), Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia Datuk Seri Tengku Zafrul Abdul Aziz mengatakan sekitar 1.711 pos tarif, termasuk komoditas ekspor utama seperti minyak sawit, karet, kakao, suku cadang pesawat terbang, dan farmasi, telah dibebaskan dari tarif 19 persen.
Baca juga: Wisatawan Malaysia Banyak Pakai QRIS di Indonesia buat Belanja di Tanah Abang hingga Jajal Whoosh
Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berpidato dalam acara makan siang di Rose Garden, Gedung Putih, Washington DC, 21 Oktober 2025.Barang-barang yang dibebaskan tersebut, ujarnya, bernilai 5,2 miliar dollar AS dan mencakup 12 persen dari total ekspor Malaysia.
Tengku Zafrul mengatakan, pemerintahan Trump juga telah setuju untuk memberikan pertimbangan yang semestinya terhadap ekspor semikonduktor dari Malaysia berdasarkan Pasal 232 Undang-Undang Perluasan Perdagangan AS.
“Tidak ada perubahan pada komitmen kami sebelumnya," ujar dia.
“Faktanya, kesepakatan yang telah kami tandatangani hari ini menawarkan akses yang lebih baik dibandingkan dengan yang diumumkan sebelumnya,” ujar Tengku Zafrul dalam konferensi pers di sela-sela KTT ASEAN ke-47.
Baca juga: Besok, AS dan China Gelar Perundingan Perdagangan di Malaysia
Dia mengatakan, dari segi manfaat bagi industri Malaysia, dengan tarif impor yang lebih rendah, produk AS dapat memasuki pasar Malaysia dengan mudah dan akan lebih kompetitif.
Ini akan membuat produk-produk berkualitas tinggi seperti peralatan medis, perangkat keras komputer, dan suku cadang mesin lebih terjangkau bagi bisnis dan konsumen Malaysia, sebutnya.
Trump melakukan kunjungan perdananya ke Malaysia untuk menghadiri KTT AS-ASEAN.