KOMPAS.com - Banjir yang disebabkan oleh hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Kamis (30/10) malam hingga Jumat, mengakibatkan 1.281 kepala keluarga (KK) terdampak.
Banjir yang melanda Desa Rojopolo dan Desa Kaliboto ini terjadi akibat meluapnya anak Sungai Bondoyudo–Avour Dimo, menggenangi permukiman warga dan fasilitas umum.
Baca juga: 1.225 Rumah Warga di Lumajang Terendam Banjir
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang, Yudi Cahyono, menyampaikan bahwa sejak laporan pertama diterima pada pukul 05.15 WIB, tim reaksi cepat (TRC) segera dikerahkan untuk melakukan asesmen, evakuasi ringan, dan pendataan kebutuhan mendesak warga.
"Kami langsung menurunkan tim untuk melakukan asesmen dan membantu warga di titik genangan. Saat ini, genangan air sudah mulai surut, dan penanganan pascabanjir terus kami lakukan," ujarnya, dikutip dari Antara, Jumat (31/10/2025).
Baca juga: Banjir Lumajang, Makanan dan Air Bersih Mulai Didistribusikan
Banjir di Desa Rojopolo dan Desa Kaliboto Kidul menyebabkan ribuan rumah terendam.
Di Desa Rojopolo, sebanyak 1.185 rumah terdampak banjir, sementara di Desa Kaliboto Kidul ada 40 rumah yang juga terendam.
Ketinggian air di beberapa titik mencapai 100 cm, menggenangi beberapa dusun di Desa Rojopolo, seperti Dusun Kokapan I, Kokapan II, dan Persil.
Sekolah SDN Rojopolo 02 juga tidak luput dari dampak banjir.
Halaman sekolah tergenang air, sehingga pihak sekolah terpaksa mengalihkan pembelajaran menjadi daring untuk menjaga keselamatan siswa.
Baca juga: Banjir Jatiroto Lumajang, Warga Tak Sempat Evakuasi Barang karena Air Datang dengan Cepat
Tim gabungan terus bekerja untuk memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi.
BPBD Lumajang telah mendistribusikan bantuan berupa 60 kaleng makanan siap saji, 524 kaleng tambahan gizi, dan 615 kaleng lauk pauk.
Selain itu, tim kesehatan juga disiagakan untuk menangani keluhan warga yang terdampak banjir.
Kepala Puskesmas Jatiroto, dr. Tanti Umiyati, menjelaskan bahwa tim kesehatan berada di lokasi untuk merawat warga yang mengalami keluhan kesehatan seperti pusing, diare, dan tekanan darah tinggi akibat stres menghadapi banjir.
"Kami menyiagakan tim kesehatan di lokasi banjir untuk menangani berbagai keluhan warga akibat banjir," kata Tanti.
Baca juga: Dinding Dua Rumah di Jati Padang Jebol Diterjang Banjir
Pemerintah Kabupaten Lumajang juga terus memantau perkembangan kondisi banjir. \
Untuk mengurangi genangan, pihak BPBD membuka pintu air di Dusun Persil. Hingga pukul 11.00 WIB, genangan air dilaporkan surut sekitar 10 hingga 60 sentimeter.
Tim BPBD juga berkoordinasi dengan PUSDATIN Provinsi Jawa Timur untuk memperkuat dukungan teknis dan logistik, serta memantau potensi cuaca ekstrem di wilayah hulu.
"BPBD bersama pemerintah desa siap memberikan bantuan dan informasi jika terjadi kondisi darurat," kata Yudi Cahyono, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan intensitas tinggi yang bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Sebagian artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul: Banjir Lumajang, Warga Mengeluh Diare dan Darah Tinggi, Petugas Kesehatan Disiagakan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang