Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Semarang Tak Kunjung Surut, BPBD: Sampai Hari Ini Masih Modifikasi Cuaca

Kompas.com - 31/10/2025, 16:17 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Vachri Rinaldy Lutfipambudi

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dua pesawat modifikasi cuaca terus bergerak di langit Kota Semarang, Jawa Tengah. Seampai dengan Jumat (31/10/2025), genangan tak kunjung surut.

Padahal banjir sudah berlangsung lebih dari sepekan, tepatnya sejak Rabu, (22/10/2025) lalu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto, mengatakan bahwa pesawat untuk modifikasi cuaca sudah ditambah menjadi dua.

"Jadi ada dua sekarang," kata Endro saat dikonfirmasi.

Pemerintah Kota Semarang, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih terus berupaya untuk modifikasi cuaca di langit Kota Semarang.

"Sampai hari ini masih dilakukan modifikasi cuaca," ujarnya.

Baca juga: Rakit Tong Bekas Jadi Solusi RSI Sultan Agung Menghadapi Banjir Rob Semarang

Selain itu, dia juga mengimbau kepada masyarakat yang masih terdampak banjir agar bisa menyampaikan ke kelurahan ketika membutuhkan logistik kebutuhan pokok.

"Seperti makanan dan selimut hangat. Nanti kelurahan akan diteruskan ke kecamatan," lanjut Endro.

Ia juga mengingatkan kepada warga agar berhati-hati saat beraktivitas di lokasi yang masih tergenang banjir.

"Yang jelas aktivitas tempat tinggal terbatas dan terganggu," ujarnya.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, mengatakan bahwa ada 63.450 jiwa warganya yang terdampak banjir dan 32 orang di antaranya harus mengungsi.

Agustina mengaku telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Dwi Purwantoro, soal banjir di wilayahnya.

Baca juga: 2 Anak Meninggal Dunia Imbas Banjir Semarang, Hanyut di Selokan yang Tertutup Genangan

"Kami berharap pompa diperbesar kapasitasnya, karena debit air terus naik dan hujan memang sudah diintervensi cuacanya, tetapi sepertinya tidak kuat menahan dan akhirnya hujan turun," kata Agustina dalam keterangannya.

Agustina juga menyoroti kondisi pompa dan kolam retensi yang menjadi perhatian masyarakat karena tidak beroperasi secara maksimal.

“Pompa ini juga tidak maksimal memompa. Warga mengirimkan gambar, turunnya air hanya sekitar sentimeter di daerah Sawah Besar. Padahal wilayah Sawah Besar dan Muktiharjo Kidul ini terdampak paling parah,” ujarnya.

Baca juga: Sungai Aji di Kendal Tak Berfungsi, Biang Banjir hingga Masuk Pasar

Selain itu, Pemerintah Kota Semarang juga akan membangun embung tambahan di lahan milik pemerintah kota pada tahun 2026 untuk antisipasi volume air yang meningkat.

Langkah ini diharapkan dapat mengurangi aliran air menuju kawasan rendah.

“Pemerintah Kota akan terus berupaya melakukan langkah-langkah nyata untuk mengurangi risiko banjir, termasuk pembuatan embung-embung baru di wilayah timur,” imbuhnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Regional
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Regional
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Regional
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Regional
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Regional
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Regional
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Regional
Keluarga Gelar Tradisi 'Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Keluarga Gelar Tradisi "Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Regional
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
Regional
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau