KOMPAS.com – Pada era modern, strategi pemasaran tak lagi terbatas pada iklan konvensional.
Para konglomerat properti dan perusahaan besar kini melihat potensi besar dalam membeli hak penamaan (naming rights) pada fasilitas transportasi publik.
Bukan sekadar menempelkan nama, ini adalah investasi strategis yang membawa multi-manfaat, mulai dari peningkatan brand awareness hingga dukungan ekosistem bisnis dan kenyamanan pengguna.
Lalu, apa saja untungnya belanja naming rights transportasi publik? Mari kita bedah pengalaman PT Summarecon Agung Tbk dan PT Astra International Tbk.
Sebagai salah satu pengembang properti terkemuka, PT Summarecon Agung Tbk mengambil langkah berani dengan membeli naming rights untuk Stasiun LRT Boulevard Utara Summarecon Kelapa Gading dan Stasiun Whoosh Tegalluar Summarecon Bandung.
Baca juga: Dapat Naming Rights Stasiun LRT Boulevard Utara, Summarecon Rogoh Rp 20 Miliar
Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P Adhi menegaskan, langkah ini memiliki tujuan strategis yang kuat.
Pertama, naming rights ini merupakan bentuk dukungan perusahaan terhadap transportasi publik yang digagas pemerintah.
Kedua, meningkatkan jumlah penumpang atau ridership LRT agar semakin ramai.
"Ketiga, mengedukasi masyarakat agar memanfaatkan transportasi publik dan berangsur meninggalkan kendaraan pribadi yang menjadi sumber kemacetan," tutur Adrianto kepada Kompas.com.
Adrianto meyakini, perubahan nama dan konektivitas ini akan membuat aktivitas masyarakat menuju Summarecon Mall Kelapa Gading semakin mudah dan nyaman, karena adanya penghubung tertutup.
Adrianto menekankan, keterlibatan perusahaan merupakan investasi jangka panjang yang diharapkan akan memberikan pertumbuhan kualitatif, terutama ketika konektivitas LRT ke Manggarai dan Dukuh Atas sudah terwujud.
"Kami optimistis, peningkatan ridership yang signifikan akan berdampak positif pada kunjungan ke pusat perbelanjaan," imbuh Adrianto.
Baca juga: Resmi, Stasiun Tegalluar Summarecon Jadi Pemberhentian Akhir Whoosh
Pembelian naming rights ini juga menunjukkan komitmen Summarecon dalam mendukung gaya hidup urban yang mengandalkan transportasi publik.
Ini sejalan dengan visi pengembang yang ingin menciptakan kawasan terpadu yang nyaman dan terhubung.
Dalam belanja naming rights ini, Summarecon Agung merogoh kocek senilai Rp 20 miliar untuk Stasiun LRT Boulevard Utara Summarecon Kelapa Gading, dan Rp 16 miliar untuk pembângunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) sebagai akses langsung dari stasiun LRT.