Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jutaan Semut Api Invasi Hawaii, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 15/11/2022, 20:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jutaan semut api dilaporkan menginvasi wilayah Kaua'i di Hawaii. Penduduk setempat pun disebut mengalami salah satu infestasi paling luas dalam sejarah pulau tersebut.

Jumlahnya pun tak main-main, diperkirakan mencapai jutaan ekor.

Kasus jutaan semut api invasi Hawaii ini pun menandai serangan terburuk sejak serangga pertama kali terdeteksi di wilayah tersebut pada tahun 1999.

Infestasi sendiri merupakan masuknya serangga penganggu melalui barang-barang yang diangkut oleh moda transportasi, seperti misalnya kapal laut.

Menurut Institut Pertanian Bogor, serangga pengganggu yang biasanya dijumpai adalah lipas, nyamuk, lalat, semut, dan kutu busuk.

Baca juga: 4 Cara Mengusir Semut dari Rumah, Apa Saja?

Sementara itu, jutaan semut api kecil (Wasmannia auropunctata) yang dijumpai di Hawaii melintasi Pasifik dengan menumpang barang-barang impor.

Berdasarkan International Union for Conservation of Nature Invasive Species Specialist Group semut api kecil ini termasuk dalam 100 spesies invasif terburuk di planet ini.

Dikutip dari IFL Science, Selasa (15/11/2022) jumlah semut-semut api yang melonjak sedemikan rupa, membuat manusia dan satwa liar hampir tak mungkin untuk menghindari sengatan.

"Mereka (semut api) mengubah cara hidup penduduk kami di Hawaii. Dulu kami bisa pergi hiking dan pergi ke pantai, tapi kini mereka bisa menghujani dan menyengat kami," kata Heather Forester dari Hawaii Ant Lab.

Baca juga: Semut Ini Mengobati Kawanannya yang Terluka

Halaman:


Terkini Lainnya
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Fenomena
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Oh Begitu
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Nebula Kelelawar Hantu: ‘Tamu’ Kosmik yang Muncul di Langit Halloween
Nebula Kelelawar Hantu: ‘Tamu’ Kosmik yang Muncul di Langit Halloween
Fenomena
Supermoon Emas November 2025: Purnama Terbesar Sepanjang Tahun
Supermoon Emas November 2025: Purnama Terbesar Sepanjang Tahun
Oh Begitu
Gempa M 5,1 Guncang Laut Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa M 5,1 Guncang Laut Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Fenomena
Anjing-Anjing Menjadi Biru di Zona Chernobyl, Apa yang Terjadi?
Anjing-Anjing Menjadi Biru di Zona Chernobyl, Apa yang Terjadi?
Oh Begitu
Rahasia Kodok yang Bisa Berubah Jadi Kuning Neon dalam Dua Hari
Rahasia Kodok yang Bisa Berubah Jadi Kuning Neon dalam Dua Hari
Oh Begitu
77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun
77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun
Oh Begitu
Sejarah Halloween dan Día de Muertos, Lahir dari Perkawinan Budaya Kematian Celtic dan Aztec
Sejarah Halloween dan Día de Muertos, Lahir dari Perkawinan Budaya Kematian Celtic dan Aztec
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau