KOMPAS.com - Hari ini, Kamis 28 Agustus 2025, kita sudah berada di penghujung bulan. Berdasarkan kalender hijriah hari ini, tercatat tanggal 6 Rabiul Awal 1446 H.
Itu artinya, umat Islam baru saja meninggalkan bulan Safar dan kini memasuki bulan yang sangat istimewa, yaitu Rabiul Awal.
Bulan ini dikenal sebagai bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diperingati dengan Maulid Nabi setiap tanggal 12 Rabiul Awal.
Jika kita melihat ke depan, kalender September 2025 akan segera dimulai. Banyak orang penasaran, apakah dalam kalender bulan September ada tanggal merah atau libur panjang yang bisa dimanfaatkan?
Baca juga: Kalender Jawa September 2025: Daftar Weton dan Neptu Lengkap Setiap Tanggal
Menurut Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri Nomor 1017/2024, Nomor 2/2024, dan Nomor 2/2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025, hanya terdapat satu libur nasional September 2025, yaitu pada:
Menariknya, libur ini jatuh pada hari Jumat sehingga memberikan kesempatan long weekend 5–7 September 2025.
Dengan begitu, masyarakat bisa sekaligus merayakan Maulid Nabi dan memanfaatkan waktu libur untuk berkumpul bersama keluarga atau berwisata.
Jika kita lihat detailnya, berikut daftar kalender September 2025 lengkap dengan tanggal merah:
Baca juga: Blood Moon 2025, Bulan Akan Tampak Merah Saat Gerhana 7 September
Secara keseluruhan, kalender 2025 bulan September dimulai pada Senin, 1 September 2025 dan berakhir pada Selasa, 30 September 2025, dengan total 30 hari.
Perlu diketahui, penetapan libur nasional Maulid Nabi ini bukanlah hal baru. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 251 Tahun 1967, Maulid Nabi sudah ditetapkan sebagai hari besar nasional.
Keppres ini kemudian diperbarui dengan Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 2024 yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada 29 Januari 2024. Dengan dasar hukum tersebut, libur nasional ini setiap tahun rutin diperingati di seluruh Indonesia.
Menurut Ulin Niam Masruri dalam jurnalnya Perayaan Maulid Nabi dalam Pandangan KH. Hasyim Asy’ari (2018), peringatan Maulid Nabi bukan sekadar acara seremonial, tetapi juga wujud syukur umat Islam atas kelahiran Rasulullah SAW.
Tradisi ini sudah mengakar di banyak negara, termasuk Indonesia. Bentuk perayaannya pun beragam: mulai dari pengajian, pembacaan barzanji, seminar, dialog keislaman, hingga kegiatan sosial seperti bakti masyarakat.
Intinya, Maulid Nabi adalah momen untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW sebagai rahmatan lil ‘alamin.
Baca juga: Gerhana Ekuinoks 21 September 2025, Saat Gerhana Matahari dan Ekuinoks Bertemu
Namun demikian, perayaan Maulid Nabi hendaknya dilakukan dengan penuh khidmat dan tidak dicampuri dengan hal-hal yang bertentangan dengan syariat.