Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Kartu Hijau UNESCO, Apa Artinya bagi Pariwisata Sumut?

Kompas.com - 11/09/2025, 07:45 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata mengumumkan bahwa Taman Bumi (Geopark) Kaldera Toba di Sumatera Utara berhasil kembali meraih status kartu hijau dari UNESCO Global Geopark.

Status ini menandakan bahwa kawasan Danau Toba dinilai memenuhi standar keberlanjutan dan pengelolaan sesuai kriteria internasional.

“Saya mengapresiasi kolaborasi dan kerja keras semua pihak mulai dari gubernur, kepala daerah, badan pengelola, dan stakeholder pariwisata yang sudah menjalankan semua masukan dari tim asesor sehingga Danau Toba bisa kembali menjadi kartu hijau,” kata Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (10/9/2025) dikutip dari Antara.

Baca juga: Topeng Pembangunan Kaldera Toba demi Status Geopark UNESCO

Bagaimana Proses Kembalinya Kartu Hijau?

Keputusan mengenai status ini ditetapkan melalui Sidang Council UNESCO Global Geoparks (UGGp) yang berlangsung pada 5–6 September 2025 di Chili.

Pada sidang tersebut, Geopark Kaldera Toba menerima kembali kartu hijau bersama dua geopark lain di Indonesia, yakni Geopark Rinjani Lombok (NTB) dan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu (Jawa Barat).

Baca juga: Megawati Surati Masinton, Ingatkan Ancaman UNESCO terhadap Geopark Kaldera Toba

Widiyanti menjelaskan bahwa setiap Geopark Global UNESCO wajib menjalani revalidasi setiap empat tahun sekali.

Status kartu hijau memperpanjang pengakuan geopark selama empat tahun. Sebaliknya, jika hanya mendapat kartu kuning, maka status tersebut diperpanjang dua tahun dan pengelola harus memperbaiki kekurangan sesuai rekomendasi UNESCO.

Dari total 44 geopark yang direvalidasi tahun ini, sebanyak 38 mendapat kartu hijau dan 6 lainnya mendapat kartu kuning.

Baca juga: Upaya Geopark Kaldera Toba Dapatkan Lagi Green Card UNESCO

Rest area Geopark Kaldera Toba di Sumatera Utara.Kompas.com / Dani Prabowo Rest area Geopark Kaldera Toba di Sumatera Utara.

Apa Makna Status Kartu Hijau bagi Danau Toba?

Menurut Widiyanti, keberhasilan ini tidak hanya bentuk perlindungan lingkungan, tetapi juga peluang pengembangan pariwisata berkelanjutan.

“Geopark Kaldera Toba adalah wujud nyata visi pariwisata Indonesia, menghadirkan keharmonisan antara alam, budaya, dan ilmu pengetahuan,” jelasnya.

Selain itu, sidang UGGp yang dihadiri 150 pengamat dari 32 negara akan menyampaikan laporan kepada Dewan Eksekutif UNESCO. Pengesahan resmi dijadwalkan berlangsung pada pertengahan 2026.

Baca juga: Menpar Widiyanti Tinjau Pusat Informasi Geopark Kaldera Toba di Parapat

Bagaimana Peran Pemerintah Daerah?

Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menekankan pentingnya menjaga warisan alam tersebut.

“Tugas kita sama-sama menjaga, itu adalah warisan dari Tuhan. Kita nggak bisa membuatnya, tapi kita bisa menjaganya,” kata Bobby di Medan.

Ia mengungkapkan bahwa pencapaian ini berkat kerja sama banyak pihak, termasuk pemerintah provinsi dan tujuh kabupaten di sekitar Danau Toba yang melaksanakan rekomendasi UNESCO.

Sebelumnya, pada 2023, Geopark Kaldera Toba sempat mendapatkan kartu kuning sebagai peringatan karena belum memenuhi beberapa kriteria.

Baca juga: Kelalaian Sistemik dan Kartu Kuning Geopark Kaldera Toba

Halaman:


Terkini Lainnya
5 Fakta Penemuan Dua Kerangka Manusia di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat
5 Fakta Penemuan Dua Kerangka Manusia di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat
Jawa Barat
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
Jawa Timur
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jawa Tengah
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Jawa Tengah
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Jawa Barat
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
Sulawesi Selatan
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau