KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, menyoroti insiden memprihatinkan di RSUD Cut Meutia, Aceh Utara, setelah beredar video kondisi kasur pasien yang kotor dan dipenuhi belatung.
Ia menilai kejadian ini mencerminkan kelalaian serius pihak rumah sakit dalam menjaga standar kebersihan dan pelayanan.
“Kebersihan ruang perawatan pasien merupakan salah satu komponen kewaspadaan standar yang mutlak dilakukan. Kalau bersih tentu sangat menentukan proses penyembuhan pasien selama masa perawatan dan pengobatan. Tidak boleh ada kompromi terhadap kebersihan,” kata Nihayatul di Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Baca juga: Wagub Aceh Beri Uang Saku dan Sapa Sopir Truk Pelat BK di Aceh Jaya: Sudah Makan Belum?
Menurutnya, kondisi ini menunjukkan lemahnya manajemen fasilitas kesehatan dan mengabaikan hak dasar pasien untuk mendapatkan layanan yang layak.
Ia menegaskan, insiden seperti ini tidak boleh dibiarkan karena menyangkut keselamatan pasien.
Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa itu mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk turun tangan dan memberikan sanksi tegas kepada manajemen RSUD Cut Meutia. Ia juga meminta evaluasi menyeluruh terhadap sistem kebersihan rumah sakit tersebut.
“Kemenkes harus bergerak cepat, memberikan sanksi tegas kepada pihak manajemen RSUD Cut Meutia, serta melakukan audit kebersihan di seluruh fasilitas kesehatan,” ujarnya.
Baca juga: Wagub Aceh Sapa Supir Truk Pelat BK di Puncak Gurutee Aceh, Beri Jajan Makan Siang
Nihayatul juga mengimbau agar Kemenkes melakukan inspeksi serupa ke seluruh rumah sakit dan puskesmas di Indonesia.
“Jangan sampai pasien yang sedang berjuang untuk sembuh justru menghadapi kondisi lingkungan yang kotor dan membahayakan. Pemerintah harus memastikan kebersihan menjadi bagian utama dalam pelayanan kesehatan,” tambahnya.
Kasus ini bermula dari video viral di TikTok pada Senin (29/9/2025) yang memperlihatkan kasur pasien di RSUD Cut Meutia dalam kondisi robek dan dipenuhi belatung.
Video tersebut direkam oleh pasien bernama Annisa, peserta BPJS Kesehatan yang sedang dirawat di IGD.
Baca juga: Aceh Semakin Diminati Turis Asing, Malaysia Terbanyak Agustus 2025
Dalam rekaman, Annisa mengaku hanya diberi penutup seadanya tanpa sprei dan tidak diganti meski sudah diminta.
“Suruh ditutupin pakai ini tadi guys. Minta seprei katanya nggak ada. Minta ganti tempat tidur katanya nggak ada tempat tidur,” keluhnya.
Keluarga pasien juga mengajukan pengaduan resmi karena menganggap kondisi fasilitas sangat buruk dan tidak layak.
Mereka bahkan berencana memindahkan Annisa ke rumah sakit lain, namun permintaan ditolak pihak RSUD dengan alasan administratif karena data pasien telah terverifikasi untuk 10 hari perawatan.
Baca juga: Usut Kasus Keracunan Siswa SD, Dinkes Aceh Utara Ambil Sampel Menu MBG