KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto akhirnya pergi ke China setelah sempat membatalkan perjalannya untuk memantau kondisi di Indonesia.
Meski sempat dibatalkan, Pemerintah China tetap meminta Prabowo hadir dalam parade militer “Hari Kemenangan” pada Rabu (3/9/2025).
Baca juga: Prabowo ke China di Tengah Gelombang Demo, Siapa yang Pimpin RI?
Lantas, apa alasan China tetap meminta Prabowo untuk hadir di parade militer?
Keputusan berangkat diambil setelah adanya permintaan berulang dari Beijing. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan adanya permintaan besar pemerintah China agar Prabowo hadir.
"Dalam beberapa hari belakangan ini, ada permohonan yang sangat (besar) dari Pemerintah Tiongkok untuk dapatnya Bapak Presiden Prabowo Subianto menghadiri, paling tidak di satu hari di acara peringatan 80 tahun dan di acara parade militer Pemerintah Tiongkok," ungkap Prasetyo Hadi, dilansir dari Kompas.com, Rabu (3/9/2025).
Desakan ini tidak lepas dari kepentingan diplomasi China. Parade militer di Tiananmen Square menjadi ajang unjuk kekuatan sekaligus pesan geopolitik.
Presiden Xi Jinping menegaskan peran negaranya sebagai penjaga tatanan internasional.
Baca juga: Presiden Prabowo Berangkat ke China, untuk Apa?
Acara ini dihadiri lebih dari 20 pemimpin dunia, termasuk Vladimir Putin dan Kim Jong Un.
Prabowo bahkan berdiri sejajar dengan Xi, Putin, dan Kim dalam sesi foto bersama.
Posisi tersebut memperlihatkan bagaimana Indonesia diposisikan di antara poros kekuatan besar.
Kehadiran Prabowo Subianto di parade militer China bersama Xi Jinping, Putin, dan Kim Jong Un menjadi bagian dari diplomasi internasional yang dijaga Beijing.
Pemerintah China menilai partisipasi pemimpin Asia Tenggara penting untuk memperluas pengaruh.
Baca juga: Pria di China Duduk di Tengah Hujan Deras Berjam-jam demi Menganalisis Permainan Catur
Sebelumnya, Prabowo sempat membatalkan keberangkatan karena situasi keamanan nasional. Demo di Indonesia pada akhir Agustus memicu kerusuhan, pembakaran, hingga korban jiwa.
"Tentu saja karena dinamika di dalam negeri, Bapak Presiden ingin terus memantau secara langsung. Beliau juga ingin terus memonitor secara langsung," kata Prasetyo, dikutip dari Kompas.com, Rabu.
Setelah kondisi dianggap membaik, Prabowo memutuskan berangkat. Ia menyampaikan terima kasih kepada masyarakat, TNI, dan Polri atas peran mereka meredakan ketegangan.